Rabu, 27 Maret 2013

Mengenal Tipe Soal Olimpiade Matematika Seorang teman mengeluhkan anaknya yang sedang bersiap menghadapi olimpiade matematika. Teman tadi merasa dia tak sanggup menemani anaknya belajar. Materi-materi soal olimpiade dirasakannya sangat susah. Dibutuhkan daya nalar dan kreativitas super untuk menyelesaikannya. Memang betul, tipe soal olimpiade menuntut peserta untuk berinovasi dengan teori-teori matematika yang dikuasainya. Soal-soal olimpiade matematika tidak hanya menuntut sekadar hafalan rumus. Karena itu saya suka senyum-senyum kalau melihat para peserta yang hadir di arena masih sambil menenteng buku-buku rumus. Ketahuan, biasanya yang tipe seperti ini, banyaknya ‘penggembira’ saja. Berdasarkan pengalaman lho ya? :) Kalau yang langganan juara sih, biasanya melangkahnya juga sudah mantap. Bahkan dari sorot matanya sudah kelihatan lho. Hihi..ini sih sok tahu ya. Ada juga pendapat yang salah kaprah di masyarakat. Sebagian ada yang merasa untuk mempersiapkan seorang anak menghadapi olimpiade, mereka harus diberi materi ‘tingkat tinggi’. Misalnya untuk anak SD diberi pelajaran matematika yang dipelajari di SMP atau bahkan SMA. Atau anak SMP yang harus mempelajari materi SMA atau bahkan tingkat TPB (tahun pertama). Sebenarnya sih nggak sepenuhnya salah, mengingat sebagian materi di tingkat lanjut adalah merupakan pengembangan dari materi pada jenjang sebelumnya. Lalu apa yang membedakan ‘materi sekolah’ dan soal-soal yang disajikan di olimpiade? Ya itu tadi, peserta dituntut untuk kreatif menyelesaikan soal-soal tersebut dengan materi yang telah dipelajarinya. Contoh paling sederhana adalah penyelesaian soal pecahan berikut ini. Materi pecahan sesungguhnya telah dipelajari sejak seorang siswa duduk di kelas 3 SD. Mereka pun telah diajarkan konsep penjumlahan dan pengurangan pada pecahan. Bahkan di kelas 4 mereka diajarkan untuk menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan dengan penyebut berbeda. Contoh : 1/3 + 1/2 = 2/6 + 3/6 = 5/6 Mereka pun telah diberikan konsep membandingkan dua pecahan. Nah sekarang mari kita lihat tipe soal olimpiade yang membahas materi pecahan. If 1/3 = 1/A + 1/B where A and B are different whole numbers, find the value of A and the value of B. (sumber : Math Olympiad. Contest Problem for Elementary and Middle Schools- Dr. George Lechner) Bagi yang tak terbiasa, menghadapi soal di atas dijamin akan berkerut memikirkan cara penyelesainnya. Mencoba satu persatu bilangan tentu bukan pilihan tepat. Kebayang waktu yang dibutuhkan untuk mencoba satu persatu bilangan yang ada :) Soal di atas sesungguhnya dapat diselesaikan dengan nalar seperti ini. Karena 1/3 adalah hasil penjumlahan maka bisa dipastikan 1/3 tentu lebih besar dari 1/A dan 1/B. Jika seandainya A dipilih 1/4 maka penyelesaiannya menjadi : 1/3 = 1/4 + 1/B atau 1/B = 1/3 – 1/4. Anda pasti sudah bisa melihat bahwa bentuk baru soal tersebut kini sudah menyamai soal-soal di sekolah yang umum diselesaikan di kelas 4 SD. 1/B = 1/3-1/4 = 4/12 – 3/12 = 1/12 Jadi A=3 dan B= 12 Jika dicermati akan didapatkan ‘rumus’ baru yang berlaku bagi semua pecahan 1/N = 1/(N+1) + 1/N(N+1) Jadi kesimpulan tulisan ini adalah selain persiapan materi dan konsep-konsep dasar matematika yang harus dikuasai peserta, peserta pun harus membiasakan diri berpikir ‘bebas’ dan kreatif. Selamat berlomba :)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara mengenai lembaga keuangan, terutama sebelum memasuki decade 1980-an, pikiran kita hamper selalu terfokus pada lembaga perbankan. Persepsi tersebut sesungguhnya dapat dimaklumi karena industri perbankan merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan tertua dan lebih dahulu berkembang disamping fungsinya yang sangat dekat dengan masyarakat. Setiap perusahaan baik bank ataupun non bank pada suatu waktu ( periode ) akan melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan baik informasi mengenai jumlah dan jenis aktiva, kewajiban (hutang) serta modal, yang semuanya ini tergambar dalam neraca. Dengan demikian laporan tersebut akan menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan juga untuk menilai kinerja manajemen perusahaan yang bersangkutan. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian bank ? 2. Sebutkan fungsi-fungsi dan usaha yang dilakukan bank umum? 3. Apa saja jasa-jasa yang dilakukan oleh bank umum? 4. Sebutkan risiko usaha yang terdapat pada bank? 5. Sifat usaha apa saja yang terdapat dalam bank? 6. Jelaskan makna dari mobilisasi dana bank? 7. Dari mana sumber pendanaan dan penggunaan dana bank? 8. Apa saja jasa yang diberikan oleh bank? BAB II PEMBAHASAN MANAJEMEN BANK Pengertian Bank Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternative investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering pula disebut dengan lembaga kepercayaan. Berbeda halnya dengan perusahaan lain, transaksi usaha bank senantiasa berkaitan dengan uang, karena memang komoditi usaha bank adalah uang. Dalam kegiatannya, bank dapat mempengaruhi jumlah uang beredar yang merupakan salah satu sasaran pengaturan oleh penguasa moneter dengan menggunakan berbagai piranti kebijaksanaan moneter. Pengertian bank menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan : 1) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 2) Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Fungsi dan Usaha Bank Umum Bank umum sebagai lembaga perantara keuangan memberikan jasa-jasa keuangan baik kepada unit surplus maupun kepada unit deficit. Bank-bank melakukan beberapa fungsi dasar sementara tetap menjalankan kegiatan rutinnya dibidang keuangan. Fungsi pokok bank umum sebagai berikut : a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi. b. Menciptakan uang melalui penyaluran kredit dan investasi. c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat. d. Menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana dan trust atau perwalian amanat kepada individu dan perusahaan. e. Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional. f. Memberikan pelayanan penyimpanan untuk barang-barang berharga. g. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain misalnya, credit card, traveler’s check, transfer dana dan sebagainya. Usaha yang dapat dilakukan bank umum adalah sebagai berikut : a. Menghimpun dana dari masyarakat b. Memberikan kredit c. Menerbitkan surat pengakuan hutang d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya : 1) Surat-surat wesel termasuk wesel yang diaksep oleh bank 2) Surat pengakuan hutang 3) Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah 4) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 5) Obligasi 6) Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun 7) Instrumen surat berharga lain e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri ataupun nasabah f. Meminjamkan dana kepada bank lain g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga dan sebagainya Jasa-Jasa Bank Umum Kegiatan usaha bank umum di sisi jasa-jasa (services side) adalah memberikan jasa-jasa kepada masyarakat baik yang berkaitan dengan jasa keuangan maupun jasa bukan keuangan Jasa-jasa keuangan. Jasa-jasa yang bersifat keuangan atau financial services yang ditawarkan oleh bank umum kepada nasabah atau masyarakat antara lain adalah : a. Pengiriman uang b. Perdagangan surat-surat berharga c. Inkasso dalam dan luar negeri d. Transfer dana e. Manajemen dana dan investasi dan sebagainya Jasa non keuangan. Jasa-jasa non keuangan yang diberikan bank antara lain : a. Pergudangan b. Pelatihan pegawai c. Surat introduksi d. Kotak pengamanan e. Jasa-jasa computer Resiko Usaha Bank Risiko usaha atau business risk bank merupakan tingkat ketidakpastian mengenai suatu hasil yang diperkirakan atau diharapkan akan diterima. Hasil dalam hal ini merupakan keuntungan bank atau investor. Semakin tidak pasti hasil yang diperoleh suatu bank, semakin besar kemungkinan risiko yang dihadapi investor dan semakin tinggi pula premi risiko atau bunga yang diinginkan oleh investor. Risiko usaha yang dapat dihadapi oleh bank antara lain : a. Risiko kredit (credit atau default risk) b. Risiko investasi (investment risk) c. Risiko likuiditas (liquidity risk) d. Risiko operasional (operating risk) e. Risiko penyelewengan (fraud risk) f. Risiko fidusia (fiduciary risk) Sifat Usaha Bank Dari definisi bank yang telah dijelaskan tersebut di muka, maka sifat uasaha bank pada prinsipnya dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kegiatan sebagai berikut : a. Kegiatan penghimpunan dana b. Kegiatan penggunaan dana dan c. Kegiatan pemberian jasa. Mobilisasi Dana Bank Kemampuan menarik dana dari masyarakat dengan biaya yang relative murah merupakan suatu masalah yang cukup sulit dalam pengelolaan bank, terutama sejak era deregulasi 1 Juni 1983 dan mencapai puncaknya setelah dikeluarkannya Pakto 27, 1988. Kegiatan penghimpunan dana merupakan kegiatan pokok yang dapat dilihat pada sisi pasiva neraca bank. Keberhasilan bank dalam melakukan penghimpunan atau mobilisasi dana ini sangat dipengaruhi beberapa factor antara lain : a. Kepercayaan masyarakat pada suatu bank jelas akan mempengaruhi kemampuan bank menghimpun dana dari berbagai sumber terutama dari masyarakat/institusi. b. Ekspektasi yaitu perkiraan pendapatan yang akan diterima oleh penabung dibandingkan dengan alternative investasi lainnya dengan tingkat risiko sama. c. Keamanan yaitu jaminan keamanan oleh bank atas dana nasabah. d. Ketepatan waktu yaitu pengambilan simpanan nasabah yang harus selalu tepat waktu. e. Pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel. f. Pengelolaan dana bank yang hati-hati. Sumber-sumber Dana Bank Sumber utama dana bank dalam usahanya menghimpun dana berasal dari simpanan dalam bentuk giro (demand deposit), deposito berjangka (time deposit) dan tabungan (savings deposit). Ketiga jenis dana ini sering disebut sebagai sumber dana tradisional bank. Sumber-sumber dana bank dalam bentuk simpanan tersebut dapat berasal dari masyarakat maupun nasabah. Di samping itu sumber dana bank dapat pula berasal dari modal sendirinya dan sumber lainnya yang tidak termasuk dari kedua sumber tersebut di atas. Penggunaan Dana Bank Penggunaan dana bank pada prinsipnya dapat diklasifikasikan berdasarkan : a. Prioritas penggunaan dana Penggunaan dana bank dua prioritas pertama adalah dialokasikan dalam bentuk cadangan likuiditas yang terdiri dari cadangan primer dan cadangan sekunder. Prioritas pertama dan kedua dalam pengalokasian dana bank adalah : 1. Cadangan Primer Cadangan primer dimaksudkan antara lain untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum dan untuk keperluan operasi termasuk untuk memenuhi semua penarikan simpanan dan permintaan kredit nasabah. Cadangan primer terdiri dari : uang kas yang ada dalam bank, saldo rekening pada bank sentral, dan warkat-warkat yang dalam proses penagihan. 2. Cadangan Sekunder Cadangan sekunder yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya diperkirakan kurang dari satu tahun. Tujuan utama yaitu untuk memperoleh keuntungan. b. Sifat aktiva bank Penggunaan dana bank berdasarkan sifat aktiva dimaksud disini adalah pengalokasian dana ke dalam bentuk aktiva yang dapat memberikan hasil dan tidak memberikan hasil bagi bank yang bersangkutan. Oleh karena itu, penggunaan dana berdasarkan sifat aktiva dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Penanaman Dana dalam Aktiva Tidak Produktif Aktiva tidak produktif adalah penanaman dana bank ke dalam bentuk aktiva yang tidak memberikan hasil bagi bank. Komponen dana dalam bentuk aktiva yang tidak produktif terdiri dari : 1) Alat-alat Likuid Alat likuid adalah aktiva yang dapat digunakan setiap saat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank.aktiva ini merupakan aktiva yang palin likuid dari keseluruhan aktiva bank. 2) Aktiva Tetap dan Inventaris Penggunaan dana bank dalam bentuk aktiva tetap dan inventaris diatur oleh Bank Indonesia. Jumlah dana yang diperkenankan digunakan untuk membiayai aktiva tetap dan inventaris bagi bank milik Negara berbeda dengan ketentuan bagi bank swasta nasional, BPD, Bank Koperasi dan Bank Asing serta BPR. 2. Penanaman Dana dalam Aktiva Produktif Aktiva produktif adalah semua penanaman dana dalam rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Komponen aktiva produktif bank terdiri dari : 1) Kredit yang diberikan 2) Deposito berjangka pada bank lain 3) Call money 4) Surat-surat berharga 5) Penempatan dana 6) Penyertaan modal Jasa-jasa Bank Salah satu fungsi bank yang sangat vital terutama dalam membantu transaksi bisnis adalah penyediaan jasa-jasa guna membantu memperlancar lalu lintas pembayaran. Jasa-jasa yang disediakan bank umum antara lain adalah sebagai berikut : 1. Kliring Kliring adalah suatu cara penyelesaian hutang-piutang antara bank-bank peserta kliring dalam bentuk warkat atau surat-surat berharga disuatu tempat tertentu. Dengan mekanisme kliring dapat lebih mempermudah, mempercepat dan lebih efisien terhadap penyelesaian hutang-piutang antara bank-bank peserta kliring. Warkat-warkat kliring antara lain adalah cek, bilyet giro, CD, Nota Debet dan Nota Kredit. 2. Inkasso Inkasso adalah penagihan yang dilakukan oleh bank atas suatu warkat kliring dengan perintah nasabahnya. Inkasso akan memberi kemudahan dan keamanan nasabah dalam menguangkan warkat-warkatnya. 3. Letter of Credit LC adalah suatu fasilitas atau jasa yang diberikan bank kepada nasabah dalam rangka mempermudah dan memperlancar transaksi jual beli barang terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional. 4. Bank Garansi Bank garansi adalah jaminan yang diberikan oleh bank atas permintaan nasabah untuk memenuhi kewajibannya kepada pihak lain apabila nasabah yang bersangkutan tidak memenuhi kewajibannya. 5. Transfer Transfer merupakan jasa bank yang banyak dimanfaatkan oleh nasabah. Transfer dapat dilakukan untuk pengiriman uang baik dalam negeri maupun luar negeri. Manajemen Aktiva-Pasiva Bank Pembahasan mengenai manajemen aktiva-pasiva bank terutama setelah memasuki era perbankan modern sulit untuk dipisahkan karena pengelolaan kedua sisi neraca bank tersebut dalam manajemen bank harus dikelola secar terpadu, antara lain disebabkan : a) Tingkat bunga yang berfluktuasi b) Perubahan struktur sumber dana c) Meningkatnya kebutuhan modal d) Persaingan yang tajam antar bank e) Perkembangan system informasi f) Meningkatnya peran perbankan g) Ketersediaan dana di pasar uang h) Perubahan komposisi aktiva Manajemen Likuiditas Bank Sulitnya pengelolaan likuiditas maka bank harus memperhatikan seakurat mungkin kebutuhan likuiditas untuk suatu jangka waktu tertentu. Sumber-sumber utama kebutuhan likuiditas dapat digolongkan sebagai berikut : a. Untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum yang ditetapkan Bank Sentral yang saat ini sebesar 2% dari dana pihak ketiga b. Untuk menjaga agar saldo rekening yang ada pada bank koresponden selalu berada pada jumlah yang telah ditentukan. c. Untuk memenuhi penarikan dana baik oleh nasabah debitur maupun deposan. Konsep Likuiditas Sejalan dengan pemenuhan kebutuhan likuiditas bank, maka suatu bank dianggap likuid apabila : a. Memiliki sejumlah likuiditas sema dengan jumlah kebutuhan likuiditasnya. b. Memiliki likuiditas kurang dari kebutuhan tetapi bank yang bersangkutan mempunyai surat-surat berharga yang dapat segera dialihkan menjadi kas. c. Memiliki kemampuan untuk memperoleh likuiditas dengan cara menciptakan utang. Teori Manajemen Likuiditas Teori manajemen likuiditas ini pada dasarnya adalah teori yang berkaitan dengan bagaimana pengelolaan likuiditas bank agar dapat senantiasa memenuhi semua kebutuhan likuiditasnya, teori-teorinya dikenal sebagai berikut : a. Commercial loan theory b. Doctrine of asset shiftability c. Theory of shifttability to the market d. The anticipated income theory BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus memanfaatkan badan usaha ini, dan bank juga harus bisa memegang kepercayaan masyarakat dengan cara mengelola manajemen bank itu sendiri dengan sebaik mungkin. B. Saran Semua bank sama baik negeri maupun swasta, tergantung dari bagaimana bank itu dapat mengelola dengan baik manajemen keuangan mereka sehingga bank bisa mendapatkan keuntungan yang telah ditargetkan. DAFTAR PUSTAKA 1. Graddy, Duane B., et al, Commercial Banking and The Financial Services Industry. Virginia: Reston Publishing Company Inc. PP1985. 2. Heslem, John A., Bank Funds Management. Virginia: Reston Publishing Company Inc.,1984. 3. Jusuf, Jopie. Panduan Dasar Untuk Account Officer. Jakarta: Intermedia, 1992. 4. Siamat, Dahlan. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia, 1993. 5. Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan. 6. Paket Kebijaksanaan 29 Mei 1993. 7. Peraturan Pemerintah No.70 Tahun 1992 tentang Bank Umum.
MANAJEMEN PRODUKSI Perkembangan Manajemen Produksi Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor : – Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi dengan biaya yang tidak tinggi juga. – Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya, sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno dan sederhana menjadi terdesak karena tidak bisa mengikuti perkembangan. Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran yang pesat dan baik. – Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer, sehingga pada banyak hal manajer produksi mengintegrasikan teknologi canggih kedalam bisnis atau usahanya. – Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan. guna meningkatkan kualitas barang. metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut : 1.Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku 2.Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah 3.pelatihan pekerja dengan metode baru 4.pemanfaatan umpan balik dalam pengelola atas proses kerja. Pengertian manajemen produksi Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. 3. Pengertian produksi Produksi adalah penciptaan atau penambahan nilai suatu barang, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Proses produksi Kelangsungan hidup Ø Produksi terus-menerus Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. Dalam proses produksi ini walaupun terjadi perubahan model, susunan dan funsi alat-alat mesin yang dipakai tidaklah berubah. Ø Produksi yang terputus-putus Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat, mengubah alat-alat, dan penyesuaian terus-menerus yang dilakukan sesuai dengan tuntutan produk yang dihasilkan. Teknik a. Proses Ekkstraktif suatu proses pengambilan secara langsung dari alam. contohnya : kayu, ikan dan pertambangan. b. Proses analitis suatu proses pemisahan bahan-bahan. contohnya : minyak mentah diubah menjadi minyak bersih. c. Proses Pengubahan proses perubahan bentuk seperti perabotan rumah tangga. d. Proses Sintetis proses mencampur dengan bahan-bahan lain seperti bahan kimia. e. proses assembling proses merangkaikan beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru seperti IPTN. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi : Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain. Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu : Proses Keputusan dalam proses ini menentukan proses fisik maupun fasilitas yang dipakai untuk memproduksi barang atau jasa. Kapasitas Keputusan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat. Persediaan Manajer persediaan membuat keputusan keputusan dalam bidang produksi, menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak jumlah pemesanan, dan kapan pemesanan dilakukan. Tenaga Kerja Penentuan dan pengelolaan tenaga kerja dianggap penting dalam manajemen produksi. Keputusan tentang tenaga kerja meliputi pengkajian, pelatihan, penempatan dan supervise. Mutu/Kualitas Ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang besar terhadap mutu, kualitas barang maupun jasa yang dihasilkan. Ruang lingkup manajemen produksi Perencanaan sistem produksi Sistem pengendalian produksi Sistem informasi produksi ● Perencanaan produksi ● Pengendalian proses produksi ● Struktur organisasi ● Perencanaan lokasi produksi ● Pengendalian bahanbaku ● Produksi atas dasar pesanan ● Perencanaan letak fasilitas produksi ● Pengendalian tenaga kerja ● Produksi untuk persediaan ● Perencanaan lingkungan kerja ● Pengendalian biaya produksi ● Perencanaan standar produksi ● Pengendalian kualitas pemeliharaan Fungsi dan sistem produksi dan operasi Fungsi produksi dan operasi Ada empat fungsi penting dalam produksi dan operasi, yaitu : Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan. Jasa penunjang, merupakan sarana berupa pengorganisasian yang diperlukan untuk penetapan teknik atau metode yang akan dijalankan sehingga dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan operasi dan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu. § Pengendalian, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai dengan rencana, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan dapat dilaksanakan. Sistem Produksi dan Operasi Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, serta menyeluruh dalam penggabungan masukan dan pengeluaran. Lokasi dan lay out pabrik Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha. Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup. Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut. Adapun perangkat lunak yang diperlukan bagi penyusunan layout adalah: CRAFT, COFAD, PLANET, CORELAP dan ALDEF. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, besar sekali pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran operasi perusahaan, faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor utama dan faktor bukan utama. Faktor utama, yaitu letak sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga kerja dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama, seperti rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan, terdapatnya fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan gedung, sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah. Penentuan Layout Pabrik Sebagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya, Pertama, data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan Ketiga Teknik kesimbangan kapasitas. KESIMPULAN Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi yang begitu pesat saat ini, didorong oleh faktor-faktor : 1. Perkembangan Alat dan Teknologi 2. Revolusi Industri 3. Perkembangan Ilmu dan Metode kerja, yang mencakup metode ilmiah, dan konsep-konsep yang spesifik seperti model pengambilan keputusan, ergonomi, Quality management, dll. Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Produksi adalah kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan barang dan jasa, yaitu kegiatan menghasilkan barang dan jasa untuk dijual kembali. Proses produksi terbagi dua yaitu Kelangsungan hidup dan Teknik. Pengambilan keputusan dibedakan menjadi : Ruang lingkup manajemen produksi meliputi Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain. Perencanaan sistem produksi Sistem pengendalian produksi Sistem informasi produksi Ada empat fungsi penting dalam produksi dan operasi, yaitu : produksi dan operasi : Proses pengolahan. Jasa penunjang Perencanaan Pengendalian. Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, serta menyeluruh dalam penggabungan masukan dan pengeluaran. Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan
A. Pengertian Manajemen Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilahmanajemen mengandung tiga pengertian yaitu:Manajemen sebagai suatu proses,1.Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,2.Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yangdiberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertianyang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses denganmana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melaluikegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitasmanajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalamsuatu badan tertentu disebut manajemen.Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenaiinipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemenadalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnyakedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.<1>Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbinganatau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksudyang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapanyang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaanmelalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa sajayang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satudefinisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi danmenggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[3]
10 Kiat Menjadi Entrepreneur untuk Mahasiswa Lugu 10 kiat mudah Menjadi Entrepreneur untuk Mahasiswa Lugu, seperti berikut ini. Pelajari latar belakang teman satu angkatan. Bapak dan ibunya kerja sebagai apa misalnya. Apakah ada yang menjadi dokter, mengelola klinik, rumah sakit atau apotik? Atau mungkin ada yang punya toko buku atau pengelola perpustakaan? Oh mungkin ada yang bekerja di bengkel? Pelajari semua dan cari informasi sebanyak mungkin? Lha untuk apa? Hush diam dulu, ikuti kiat kedua ;) Ok sekarang pilih, cari teman yang bisa diajak kompromi, yang cukup dekat atau bahkan sahabat, dan punya semangat sama untuk terjun bebas memulai berbisnis. Anggap kita pilih yang kebetulan bapaknya punya atau mengelola apotik. Lho terus mau digimanain tuh? Cari buku di toko buku, ada nggak buku tentang belajar bahasa pemrograman yang menggunakan contoh membangun aplikasi atau sistem informasi manajemen (SIM) untuk apotik? Cari buku sampai yang terselip di rak-rak toko buku. Kadang ada buku yang meskipun desain covernya jelek, tapi studi kasusnya lengkap, bahkan source codenya dibagi. Nggak dapat juga? Ok ayo cari yang open source saja, coba cek dari sf.net, saya yakin bisa ditemukan. Lha kalau belum nemu juga? Coba Googling deh :) Sekarang mulai oprek SIM untuk apotik tadi. Mulai pelajari kodenya, oprek dan tambahkan fungsi-fungsi yang diperlukan. Masih sederhana dulu nggak papa. Buka semua file image, baik gif, jpg, dan png. Lakukan editing atau buat image baru yang unik dan khas. Intinya percantik desainnya, ini enteng kan, apalagi anda jagoan manipulasi image dan foto (asal jangan porno) :) Jangan lupa cek lisensinya supaya tidak melanggat, dan juga beri credit ke pengembang asal kalau itu opensource. Nggak perlu risih untuk memasukkan satu kalimat “Powered by …. ” atau “Engine by …” pada SIM Apotik yang kita oprek tadi. Eng-ing-eng … kita sudah punya produk berupa software yang siap ditawarkan nih, meskipun sederhana dan engine-nya ngambil dari contoh di buku atau opensource. Nah obrolkan dengan teman yang kita pilih tadi, minta dia “merayu” bapaknya supaya mau pakai software SIM itu di apotik milik beliau. Nggak perlu bayar kok, gratis, tinggal nyediakan PC atau laptopnya saja, itupun nggak perlu canggih-canggih. Komputer tua saja toh SIM kita juga belum banyak fiturnya. Hore berhasil diimplementasikan! Berdua dengan sahabat kita tadi, bantu pegawai apotik untuk entri data yaitu data daftar obat yang disediakan oleh apotik. Jangan lupa buat spanduk kecil dan brosur diatas komputer tadi, beri tulisan:”Apotik ini Dikelola dengan Sistem Informasi Manajemen Apotik (SIMAPO) ver 1.0” ;) Jangan puas sampai disitu, buat situs untuk promosi, kalau nggak ada modal pakai saja blog gratisan dengan WordPress.Com atau Blogspot.Com. Ngeblog deh, ceritakan bagaimana SIMAPO itu dikembangkan. Tulis juga pengantar tentang sistem informasi manajemen, tentang obat-obatan, tentang apotik, tentang kenapa apotik harus memanfaatkan IT. Kalau perlu manjakan pengunjung dengan daftar apotik seluruh Indonesia, data dari mana? Ya cari dari YellowPage atau Googling yo :) Ops jadi kelupaan, jangan lupa beri tulisan yang agak gede: “SIMAPO ver 1.0 Telah diimplementasikan di Salah Satu Apotik di Kota Besar di Indonesia“. Masih belum boleh puas :) Rayu teman lain yang punya tetangga, kakek, nenek, bapak, ibu, paman atau saudaranya baik jauh maupun dekat yang mengelola apotik. Minta supaya mau install, gratis, tapi kalau mau bayar juga nggak nolak, Rp 500.000 deh, kalau ditawar Rp 50.000 ya nggak masalah. Anggap saja ada ongkos naik angkot untuk install SIM-nya :) . Jangan lupa update spanduk dan brosur, “Apotik Ini Dikelola dengan SIMAPO ver 1.0, Sistem Informasi Manajemen untuk Apotik yang telah Diimplementasikan di Beberapa Kota Besar di Indonesia“. Alhamdulillah sudah dapat dua customer coi! Meskipun masih gratisan, tapi lumayan untuk nambahi Portfolio :) Mulai oprek-oprek lagi aplikasi Apotik kita, tambahkan fitur berdasarkan feedback dari Apotik yang sudah menggunakan. Benahi lagi user interface, percantik lagi, buat yang lebih segar dan unik, beri versi baru 1.1. Mulai tawarkan lagi, hanya jangan lagi gratis, Rp 300.000 atau Rp 700.000 gitu deh, tapi kalau teman sendiri yang minta asal ada ongkos jalan juga OK :) Mudah-mudahan bisa terus berkembang, atau dalam 1-2 tahun jangan-jangan sudah mulai bisa ikutan tender Departemen Kesehatan dengan pagu Rp 100 juta tuh untuk SIM Apotik … hehehe Kalau sudah matang dengan satu produk, terus perbaiki produk itu sampai lengkap fiturnya. Dan kalau tertarik untuk mengembangkan produk lain, mulai lagi dari tahap pertama, cari teman lagi yang bapaknya punya bengkel, pengelola perpustakaan, punya toko buku, dsb. Lha siapa tahu bisa bikinkan aplikasi untuk bengkel, perpustakaan atau toko buku. :) Nggak terasa, setelah melewati tahapan ke 10, dua mahasiswa lugu kita telah menjelma menjadi dua orang entrepreneur :) Di saat teman-teman yang lain masih pontang-panting membawa surat lamaran pekerjaan, kedua mahasiswa ini ketika lulus sudah bisa mandiri, punya produk yang mapan, yang siap dijual dan ditawarkan ke berbagai institusi atau perusahaan. Ternyata masuk universitas tidak sia-sia lho, ilmu yang dipelajari di kampus alhamdulilah bisa digunakan untuk kehidupan kita, bahkan bisa membuka lapangan kerja baru
Lambang Indonesia Lambang Negara Republik Indonesia Garuda Pancasila National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg Penjelasan Pemangku Republik Indonesia Sejak 11 Februari 1950 Perisai Di bagian tengah Garuda, melambangkan Pancasila, ideologi nasional Indonesia Penopang Garuda (penopang tunggal) Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Elemen Jumlah bulu Garuda melambangkan tanggal 17 Agustus 1945, hari kemerdekaan Republik Indonesia Penggunaan - Lambang Negara (contoh pada Paspor Indonesia dan dokumen resmi kenegaraan) - sebagai lambang kenegaraan dan ideologi nasional - penggunaan resmi kenegaraan lainnya Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950. Lambang negara Garuda Pancasila diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958. Sejarah http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f3/Airlangga.jpg/170px-Airlangga.jpg Arca Raja Airlangga digambarkan sebagai Wishnu mengendarai Garuda. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4c/Proposed_Republik_Indonesia_Serikat_%28United_States_of_Indonesia%29_COA_4.jpg/170px-Proposed_Republik_Indonesia_Serikat_%28United_States_of_Indonesia%29_COA_4.jpg Rancangan awal Garuda Pancasila oleh Sultan Hamid II masih menampilkan bentuk tradisional Garuda yang bertubuh manusia. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/00/Winner_Republik_Indonesia_Serikat_%28United_States_of_Indonesia%29_COA_1950.jpg/170px-Winner_Republik_Indonesia_Serikat_%28United_States_of_Indonesia%29_COA_1950.jpg Garuda Pancasila yang diresmikan penggunaannya pada 11 Februari 1950, masih tanpa jambul dan posisi cakar di belakang pita. Garuda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di berbagai candi kuno di Indonesia, seperti Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh dan Cetho dalam bentuk relief atau arca. Di Prambanan terdapat sebuah candi di muka candi Wishnu yang dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi tidak ditemukan arca Garuda di dalamnya. Di candi Siwa Prambanan terdapat relief episode Ramayana yang menggambarkan keponakan Garuda yang juga bangsa dewa burung, Jatayu, mencoba menyelamatkan Sinta dari cengkeraman Rahwana. Arca anumerta Airlangga yang digambarkan sebagai Wishnu tengah mengendarai Garuda dari Candi Belahan mungkin adalah arca Garuda Jawa Kuna paling terkenal, kini arca ini disimpan di Museum Trowulan. Garuda muncul dalam berbagai kisah, terutama di Jawa dan Bali. Dalam banyak kisah Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda juga memiliki sifat Wishnu sebagai pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta. Dalam tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai "Tuan segala makhluk yang dapat terbang" dan "Raja agung para burung". Di Bali ia biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia. Biasanya digambarkan dalam ukiran yang halus dan rumit dengan warna cerah keemasan, digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu, atau dalam adegan pertempuran melawan Naga. Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia sejak zaman kuna telah menjadikan Garuda sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi Pancasila. Garuda juga dipilih sebagai nama maskapai penerbangan nasional Indonesia Garuda Indonesia. Selain Indonesia, Thailand juga menggunakan Garuda sebagai lambang negara. Setelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949, disusul pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan perlunya Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) memiliki lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cd/NationalTeamFootballofIndonesia_Badge.svg/220px-NationalTeamFootballofIndonesia_Badge.svg.png Lambang Garuda juga digunakan di jersey Tim Nasional Sepak Bola Indonesia Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari yang menampakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Mereka bertiga sepakat mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika".Tanggal 8 Februari 1950, rancangan lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan kembali, karena adanya keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap terlalu bersifat mitologis. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/e7/Sultan_Hamid_II.jpg/150px-Sultan_Hamid_II.jpg Sultan Hamid II Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950.[ Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih "gundul" dan tidak berjambul seperti bentuk sekarang ini. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Soekarno terus memperbaiki bentuk Garuda Pancasila. Pada tanggal 20 Maret 1950 Soekarno memerintahkan pelukis istana, Dullah, melukis kembali rancangan tersebut; setelah sebelumnya diperbaiki antara lain penambahan "jambul" pada kepala Garuda Pancasila, serta mengubah posisi cakar kaki yang mencengkram pita dari semula di belakang pita menjadi di depan pita, atas masukan Presiden Soekarno. Dipercaya bahwa alasan Soekarno menambahkan jambul karena kepala Garuda gundul dianggap terlalu mirip dengan Bald Eagle, Lambang Amerika Serikat. Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara. Rancangan Garuda Pancasila terakhir ini dibuatkan patung besar dari bahan perunggu berlapis emas yang disimpan dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional sebagai acuan, ditetapkan sebagai lambang negara Republik Indonesia, dan desainnya tidak berubah hingga kini. Deskripsi dan arti filosofi Pancasila Perisai.svg Pancasila Sila 1 Star.svg Pancasila Sila 2 Chain.svg Pancasila Sila 3 Banyan Tree.svg Pancasila Sila 4 Buffalo's Head.svg Pancasila Sila 5 Rice and Cotton.svg Garuda Garuda Pancasila sendiri adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain: 17 helai bulu pada masing-masing sayap 8 helai bulu pada ekor 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor 45 helai bulu di leher Perisai Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan. Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat. Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merah-putih". Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam. Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut: Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam; Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah; Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih; Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah; dan Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih. Pita bertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika " berwarna hitam. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Beberapa aturan http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c0/Garuda_Pancasila.jpg/180px-Garuda_Pancasila.jpg http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf11/skins/common/images/magnify-clip.png Patung besar Garuda Pancasila, terpasang di Ruang Kemerdekaan Monas, Jakarta. Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nmr 109, TLN 5035). Sebelumnya lambang negara diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958 Lambang Negara menggunakan warna pokok yang terdiri atas: warna merah di bagian kanan atas dan kiri bawah perisai; warna putih di bagian kiri atas dan kanan bawah perisai; warna kuning emas untuk seluruh burung Garuda; warna hitam di tengah-tengah perisai yang berbentuk jantung; dan warna alam untuk seluruh gambar lambang. Lambang Negara wajib digunakan di: dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan; luar gedung atau kantor; lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara, dan tambahan berita negara; paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah; uang logam dan uang kertas; atau meterai. Dalam hal Lambang Negara ditempatkan bersama-sama dengan Bendera Negara, gambar Presiden dan/atau gambar Wakil Presiden, penggunaannya diatur dengan ketentuan: Lambang Negara ditempatkan di sebelah kiri dan lebih tinggi daripada Bendera Negara; dan gambar resmi Presiden dan/atau gambar Wakil Presiden ditempatkan sejajar dan dipasang lebih rendah daripada Lambang Negara. Setiap orang dilarang: mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak Lambang Negara dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang Negara; menggunakan Lambang Negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan perbandingan ukuran; membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau perusahaan yang sama atau menyerupai Lambang Negara; dan menggunakan Lambang Negara untuk keperluan selain yang diatur dalam Undang-Undang ini. Sumber http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/7/72/GarudaPancasila-gambarresmi-official.png/180px-GarudaPancasila-gambarresmi-official.png http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf11/skins/common/images/magnify-clip.png Ukuran/dimensi resmi lambang negara. UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nmr 109, TLN 5035) Artikel Garuda Pancasila (materi yang dipindahkan) Artikel Lambang Indonesia (awal) Lagu Garuda Pancasila Garuda Pancasila juga merupakan dan nama sebuah lagu nasional Indonesia yang diciptakan lagu dan liriknya oleh Sudharnoto. Garuda Pancasila Akulah pendukungmu Patriot proklamasi Sedia berkorban untukmu Pancasila dasar negara Rakyat adil makmur sentausa Pribadi bangsaku Ayo maju maju Ayo maju maju Ayo maju maju
Pengembangan Kurikulum 2013 Struktur Kurikulum 2013 iklan5-skema2 Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat penting, karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang ingin dicapai dalam kurikulum, maka implementasinya pun akan kedodoran... Penyederhanaan, Tematik-Integratif Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Tidak Menghapus Mata Pelajaran Faktor Keberhasilan Kurikulum 2013 Wawancara dengan Mendikbud (Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3) Kemdikbud Konsultasikan Anggaran Kurikulum 2013 dengan BPKP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan mengkonsultasikan kebijakan dan anggaran kurikulum 2013 dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hal ini dilakukan agar implementasi kurikulum baru bisa dilaksanakan tanpa menimbulkan masalah hukum di kemudian hari. Publikasikan Tulisan di Asia Pacific Collaborative Education Journal Asia Pacific Collaboration education Journal memberi kesempatan kepada para penulis dari negara-negara anggota APEC untuk membagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pendidikan melalui ICT. Klub Perpustakaan Indonesia Adakan Festival Mendongeng Nasional 2013 Festival ini ditujukan bagi para guru/pustakawan TK/RA, PAUD, SD, dan yang setara komunitas pecinta buku dan penulis cerita/dongeng anak, yang berusia 20 sampai dengan 35 tahun. Mendikbud Sosialisasikan Kurikulum 2013 pada Rakor Pendidikan Dasar Rapat koordinasi seperti ini sangat penting, yaitu sebagai salah satu satu simpul yang menentukan keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013, dan efisien. Sosialisasi DAK Dan BSM SMP Tahun 2013 Dibuka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sinkronisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) SMP tahun 2013 di lingkungan Kemdikbud. Kemdikbud Apresiasi Keterlibatan Masyarakat dalam Pengawasan Pendidikan Kemdikbud mengapresiasi peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan di tanah air, termasuk pengawasan pengelolaan anggaran pendidikan, ujar Kepala PIH Kemdikbud Ibnu Hamad. Indeks Berita