Rabu, 27 Maret 2013

Mengenal Tipe Soal Olimpiade Matematika Seorang teman mengeluhkan anaknya yang sedang bersiap menghadapi olimpiade matematika. Teman tadi merasa dia tak sanggup menemani anaknya belajar. Materi-materi soal olimpiade dirasakannya sangat susah. Dibutuhkan daya nalar dan kreativitas super untuk menyelesaikannya. Memang betul, tipe soal olimpiade menuntut peserta untuk berinovasi dengan teori-teori matematika yang dikuasainya. Soal-soal olimpiade matematika tidak hanya menuntut sekadar hafalan rumus. Karena itu saya suka senyum-senyum kalau melihat para peserta yang hadir di arena masih sambil menenteng buku-buku rumus. Ketahuan, biasanya yang tipe seperti ini, banyaknya ‘penggembira’ saja. Berdasarkan pengalaman lho ya? :) Kalau yang langganan juara sih, biasanya melangkahnya juga sudah mantap. Bahkan dari sorot matanya sudah kelihatan lho. Hihi..ini sih sok tahu ya. Ada juga pendapat yang salah kaprah di masyarakat. Sebagian ada yang merasa untuk mempersiapkan seorang anak menghadapi olimpiade, mereka harus diberi materi ‘tingkat tinggi’. Misalnya untuk anak SD diberi pelajaran matematika yang dipelajari di SMP atau bahkan SMA. Atau anak SMP yang harus mempelajari materi SMA atau bahkan tingkat TPB (tahun pertama). Sebenarnya sih nggak sepenuhnya salah, mengingat sebagian materi di tingkat lanjut adalah merupakan pengembangan dari materi pada jenjang sebelumnya. Lalu apa yang membedakan ‘materi sekolah’ dan soal-soal yang disajikan di olimpiade? Ya itu tadi, peserta dituntut untuk kreatif menyelesaikan soal-soal tersebut dengan materi yang telah dipelajarinya. Contoh paling sederhana adalah penyelesaian soal pecahan berikut ini. Materi pecahan sesungguhnya telah dipelajari sejak seorang siswa duduk di kelas 3 SD. Mereka pun telah diajarkan konsep penjumlahan dan pengurangan pada pecahan. Bahkan di kelas 4 mereka diajarkan untuk menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan dengan penyebut berbeda. Contoh : 1/3 + 1/2 = 2/6 + 3/6 = 5/6 Mereka pun telah diberikan konsep membandingkan dua pecahan. Nah sekarang mari kita lihat tipe soal olimpiade yang membahas materi pecahan. If 1/3 = 1/A + 1/B where A and B are different whole numbers, find the value of A and the value of B. (sumber : Math Olympiad. Contest Problem for Elementary and Middle Schools- Dr. George Lechner) Bagi yang tak terbiasa, menghadapi soal di atas dijamin akan berkerut memikirkan cara penyelesainnya. Mencoba satu persatu bilangan tentu bukan pilihan tepat. Kebayang waktu yang dibutuhkan untuk mencoba satu persatu bilangan yang ada :) Soal di atas sesungguhnya dapat diselesaikan dengan nalar seperti ini. Karena 1/3 adalah hasil penjumlahan maka bisa dipastikan 1/3 tentu lebih besar dari 1/A dan 1/B. Jika seandainya A dipilih 1/4 maka penyelesaiannya menjadi : 1/3 = 1/4 + 1/B atau 1/B = 1/3 – 1/4. Anda pasti sudah bisa melihat bahwa bentuk baru soal tersebut kini sudah menyamai soal-soal di sekolah yang umum diselesaikan di kelas 4 SD. 1/B = 1/3-1/4 = 4/12 – 3/12 = 1/12 Jadi A=3 dan B= 12 Jika dicermati akan didapatkan ‘rumus’ baru yang berlaku bagi semua pecahan 1/N = 1/(N+1) + 1/N(N+1) Jadi kesimpulan tulisan ini adalah selain persiapan materi dan konsep-konsep dasar matematika yang harus dikuasai peserta, peserta pun harus membiasakan diri berpikir ‘bebas’ dan kreatif. Selamat berlomba :)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara mengenai lembaga keuangan, terutama sebelum memasuki decade 1980-an, pikiran kita hamper selalu terfokus pada lembaga perbankan. Persepsi tersebut sesungguhnya dapat dimaklumi karena industri perbankan merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan tertua dan lebih dahulu berkembang disamping fungsinya yang sangat dekat dengan masyarakat. Setiap perusahaan baik bank ataupun non bank pada suatu waktu ( periode ) akan melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan baik informasi mengenai jumlah dan jenis aktiva, kewajiban (hutang) serta modal, yang semuanya ini tergambar dalam neraca. Dengan demikian laporan tersebut akan menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan juga untuk menilai kinerja manajemen perusahaan yang bersangkutan. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian bank ? 2. Sebutkan fungsi-fungsi dan usaha yang dilakukan bank umum? 3. Apa saja jasa-jasa yang dilakukan oleh bank umum? 4. Sebutkan risiko usaha yang terdapat pada bank? 5. Sifat usaha apa saja yang terdapat dalam bank? 6. Jelaskan makna dari mobilisasi dana bank? 7. Dari mana sumber pendanaan dan penggunaan dana bank? 8. Apa saja jasa yang diberikan oleh bank? BAB II PEMBAHASAN MANAJEMEN BANK Pengertian Bank Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternative investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering pula disebut dengan lembaga kepercayaan. Berbeda halnya dengan perusahaan lain, transaksi usaha bank senantiasa berkaitan dengan uang, karena memang komoditi usaha bank adalah uang. Dalam kegiatannya, bank dapat mempengaruhi jumlah uang beredar yang merupakan salah satu sasaran pengaturan oleh penguasa moneter dengan menggunakan berbagai piranti kebijaksanaan moneter. Pengertian bank menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan : 1) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 2) Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Fungsi dan Usaha Bank Umum Bank umum sebagai lembaga perantara keuangan memberikan jasa-jasa keuangan baik kepada unit surplus maupun kepada unit deficit. Bank-bank melakukan beberapa fungsi dasar sementara tetap menjalankan kegiatan rutinnya dibidang keuangan. Fungsi pokok bank umum sebagai berikut : a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi. b. Menciptakan uang melalui penyaluran kredit dan investasi. c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat. d. Menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana dan trust atau perwalian amanat kepada individu dan perusahaan. e. Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional. f. Memberikan pelayanan penyimpanan untuk barang-barang berharga. g. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain misalnya, credit card, traveler’s check, transfer dana dan sebagainya. Usaha yang dapat dilakukan bank umum adalah sebagai berikut : a. Menghimpun dana dari masyarakat b. Memberikan kredit c. Menerbitkan surat pengakuan hutang d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya : 1) Surat-surat wesel termasuk wesel yang diaksep oleh bank 2) Surat pengakuan hutang 3) Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah 4) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 5) Obligasi 6) Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun 7) Instrumen surat berharga lain e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri ataupun nasabah f. Meminjamkan dana kepada bank lain g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga dan sebagainya Jasa-Jasa Bank Umum Kegiatan usaha bank umum di sisi jasa-jasa (services side) adalah memberikan jasa-jasa kepada masyarakat baik yang berkaitan dengan jasa keuangan maupun jasa bukan keuangan Jasa-jasa keuangan. Jasa-jasa yang bersifat keuangan atau financial services yang ditawarkan oleh bank umum kepada nasabah atau masyarakat antara lain adalah : a. Pengiriman uang b. Perdagangan surat-surat berharga c. Inkasso dalam dan luar negeri d. Transfer dana e. Manajemen dana dan investasi dan sebagainya Jasa non keuangan. Jasa-jasa non keuangan yang diberikan bank antara lain : a. Pergudangan b. Pelatihan pegawai c. Surat introduksi d. Kotak pengamanan e. Jasa-jasa computer Resiko Usaha Bank Risiko usaha atau business risk bank merupakan tingkat ketidakpastian mengenai suatu hasil yang diperkirakan atau diharapkan akan diterima. Hasil dalam hal ini merupakan keuntungan bank atau investor. Semakin tidak pasti hasil yang diperoleh suatu bank, semakin besar kemungkinan risiko yang dihadapi investor dan semakin tinggi pula premi risiko atau bunga yang diinginkan oleh investor. Risiko usaha yang dapat dihadapi oleh bank antara lain : a. Risiko kredit (credit atau default risk) b. Risiko investasi (investment risk) c. Risiko likuiditas (liquidity risk) d. Risiko operasional (operating risk) e. Risiko penyelewengan (fraud risk) f. Risiko fidusia (fiduciary risk) Sifat Usaha Bank Dari definisi bank yang telah dijelaskan tersebut di muka, maka sifat uasaha bank pada prinsipnya dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kegiatan sebagai berikut : a. Kegiatan penghimpunan dana b. Kegiatan penggunaan dana dan c. Kegiatan pemberian jasa. Mobilisasi Dana Bank Kemampuan menarik dana dari masyarakat dengan biaya yang relative murah merupakan suatu masalah yang cukup sulit dalam pengelolaan bank, terutama sejak era deregulasi 1 Juni 1983 dan mencapai puncaknya setelah dikeluarkannya Pakto 27, 1988. Kegiatan penghimpunan dana merupakan kegiatan pokok yang dapat dilihat pada sisi pasiva neraca bank. Keberhasilan bank dalam melakukan penghimpunan atau mobilisasi dana ini sangat dipengaruhi beberapa factor antara lain : a. Kepercayaan masyarakat pada suatu bank jelas akan mempengaruhi kemampuan bank menghimpun dana dari berbagai sumber terutama dari masyarakat/institusi. b. Ekspektasi yaitu perkiraan pendapatan yang akan diterima oleh penabung dibandingkan dengan alternative investasi lainnya dengan tingkat risiko sama. c. Keamanan yaitu jaminan keamanan oleh bank atas dana nasabah. d. Ketepatan waktu yaitu pengambilan simpanan nasabah yang harus selalu tepat waktu. e. Pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel. f. Pengelolaan dana bank yang hati-hati. Sumber-sumber Dana Bank Sumber utama dana bank dalam usahanya menghimpun dana berasal dari simpanan dalam bentuk giro (demand deposit), deposito berjangka (time deposit) dan tabungan (savings deposit). Ketiga jenis dana ini sering disebut sebagai sumber dana tradisional bank. Sumber-sumber dana bank dalam bentuk simpanan tersebut dapat berasal dari masyarakat maupun nasabah. Di samping itu sumber dana bank dapat pula berasal dari modal sendirinya dan sumber lainnya yang tidak termasuk dari kedua sumber tersebut di atas. Penggunaan Dana Bank Penggunaan dana bank pada prinsipnya dapat diklasifikasikan berdasarkan : a. Prioritas penggunaan dana Penggunaan dana bank dua prioritas pertama adalah dialokasikan dalam bentuk cadangan likuiditas yang terdiri dari cadangan primer dan cadangan sekunder. Prioritas pertama dan kedua dalam pengalokasian dana bank adalah : 1. Cadangan Primer Cadangan primer dimaksudkan antara lain untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum dan untuk keperluan operasi termasuk untuk memenuhi semua penarikan simpanan dan permintaan kredit nasabah. Cadangan primer terdiri dari : uang kas yang ada dalam bank, saldo rekening pada bank sentral, dan warkat-warkat yang dalam proses penagihan. 2. Cadangan Sekunder Cadangan sekunder yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya diperkirakan kurang dari satu tahun. Tujuan utama yaitu untuk memperoleh keuntungan. b. Sifat aktiva bank Penggunaan dana bank berdasarkan sifat aktiva dimaksud disini adalah pengalokasian dana ke dalam bentuk aktiva yang dapat memberikan hasil dan tidak memberikan hasil bagi bank yang bersangkutan. Oleh karena itu, penggunaan dana berdasarkan sifat aktiva dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Penanaman Dana dalam Aktiva Tidak Produktif Aktiva tidak produktif adalah penanaman dana bank ke dalam bentuk aktiva yang tidak memberikan hasil bagi bank. Komponen dana dalam bentuk aktiva yang tidak produktif terdiri dari : 1) Alat-alat Likuid Alat likuid adalah aktiva yang dapat digunakan setiap saat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank.aktiva ini merupakan aktiva yang palin likuid dari keseluruhan aktiva bank. 2) Aktiva Tetap dan Inventaris Penggunaan dana bank dalam bentuk aktiva tetap dan inventaris diatur oleh Bank Indonesia. Jumlah dana yang diperkenankan digunakan untuk membiayai aktiva tetap dan inventaris bagi bank milik Negara berbeda dengan ketentuan bagi bank swasta nasional, BPD, Bank Koperasi dan Bank Asing serta BPR. 2. Penanaman Dana dalam Aktiva Produktif Aktiva produktif adalah semua penanaman dana dalam rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Komponen aktiva produktif bank terdiri dari : 1) Kredit yang diberikan 2) Deposito berjangka pada bank lain 3) Call money 4) Surat-surat berharga 5) Penempatan dana 6) Penyertaan modal Jasa-jasa Bank Salah satu fungsi bank yang sangat vital terutama dalam membantu transaksi bisnis adalah penyediaan jasa-jasa guna membantu memperlancar lalu lintas pembayaran. Jasa-jasa yang disediakan bank umum antara lain adalah sebagai berikut : 1. Kliring Kliring adalah suatu cara penyelesaian hutang-piutang antara bank-bank peserta kliring dalam bentuk warkat atau surat-surat berharga disuatu tempat tertentu. Dengan mekanisme kliring dapat lebih mempermudah, mempercepat dan lebih efisien terhadap penyelesaian hutang-piutang antara bank-bank peserta kliring. Warkat-warkat kliring antara lain adalah cek, bilyet giro, CD, Nota Debet dan Nota Kredit. 2. Inkasso Inkasso adalah penagihan yang dilakukan oleh bank atas suatu warkat kliring dengan perintah nasabahnya. Inkasso akan memberi kemudahan dan keamanan nasabah dalam menguangkan warkat-warkatnya. 3. Letter of Credit LC adalah suatu fasilitas atau jasa yang diberikan bank kepada nasabah dalam rangka mempermudah dan memperlancar transaksi jual beli barang terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional. 4. Bank Garansi Bank garansi adalah jaminan yang diberikan oleh bank atas permintaan nasabah untuk memenuhi kewajibannya kepada pihak lain apabila nasabah yang bersangkutan tidak memenuhi kewajibannya. 5. Transfer Transfer merupakan jasa bank yang banyak dimanfaatkan oleh nasabah. Transfer dapat dilakukan untuk pengiriman uang baik dalam negeri maupun luar negeri. Manajemen Aktiva-Pasiva Bank Pembahasan mengenai manajemen aktiva-pasiva bank terutama setelah memasuki era perbankan modern sulit untuk dipisahkan karena pengelolaan kedua sisi neraca bank tersebut dalam manajemen bank harus dikelola secar terpadu, antara lain disebabkan : a) Tingkat bunga yang berfluktuasi b) Perubahan struktur sumber dana c) Meningkatnya kebutuhan modal d) Persaingan yang tajam antar bank e) Perkembangan system informasi f) Meningkatnya peran perbankan g) Ketersediaan dana di pasar uang h) Perubahan komposisi aktiva Manajemen Likuiditas Bank Sulitnya pengelolaan likuiditas maka bank harus memperhatikan seakurat mungkin kebutuhan likuiditas untuk suatu jangka waktu tertentu. Sumber-sumber utama kebutuhan likuiditas dapat digolongkan sebagai berikut : a. Untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum yang ditetapkan Bank Sentral yang saat ini sebesar 2% dari dana pihak ketiga b. Untuk menjaga agar saldo rekening yang ada pada bank koresponden selalu berada pada jumlah yang telah ditentukan. c. Untuk memenuhi penarikan dana baik oleh nasabah debitur maupun deposan. Konsep Likuiditas Sejalan dengan pemenuhan kebutuhan likuiditas bank, maka suatu bank dianggap likuid apabila : a. Memiliki sejumlah likuiditas sema dengan jumlah kebutuhan likuiditasnya. b. Memiliki likuiditas kurang dari kebutuhan tetapi bank yang bersangkutan mempunyai surat-surat berharga yang dapat segera dialihkan menjadi kas. c. Memiliki kemampuan untuk memperoleh likuiditas dengan cara menciptakan utang. Teori Manajemen Likuiditas Teori manajemen likuiditas ini pada dasarnya adalah teori yang berkaitan dengan bagaimana pengelolaan likuiditas bank agar dapat senantiasa memenuhi semua kebutuhan likuiditasnya, teori-teorinya dikenal sebagai berikut : a. Commercial loan theory b. Doctrine of asset shiftability c. Theory of shifttability to the market d. The anticipated income theory BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus memanfaatkan badan usaha ini, dan bank juga harus bisa memegang kepercayaan masyarakat dengan cara mengelola manajemen bank itu sendiri dengan sebaik mungkin. B. Saran Semua bank sama baik negeri maupun swasta, tergantung dari bagaimana bank itu dapat mengelola dengan baik manajemen keuangan mereka sehingga bank bisa mendapatkan keuntungan yang telah ditargetkan. DAFTAR PUSTAKA 1. Graddy, Duane B., et al, Commercial Banking and The Financial Services Industry. Virginia: Reston Publishing Company Inc. PP1985. 2. Heslem, John A., Bank Funds Management. Virginia: Reston Publishing Company Inc.,1984. 3. Jusuf, Jopie. Panduan Dasar Untuk Account Officer. Jakarta: Intermedia, 1992. 4. Siamat, Dahlan. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Intermedia, 1993. 5. Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan. 6. Paket Kebijaksanaan 29 Mei 1993. 7. Peraturan Pemerintah No.70 Tahun 1992 tentang Bank Umum.
MANAJEMEN PRODUKSI Perkembangan Manajemen Produksi Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor : – Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi dengan biaya yang tidak tinggi juga. – Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya, sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno dan sederhana menjadi terdesak karena tidak bisa mengikuti perkembangan. Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran yang pesat dan baik. – Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer, sehingga pada banyak hal manajer produksi mengintegrasikan teknologi canggih kedalam bisnis atau usahanya. – Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan. guna meningkatkan kualitas barang. metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut : 1.Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku 2.Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah 3.pelatihan pekerja dengan metode baru 4.pemanfaatan umpan balik dalam pengelola atas proses kerja. Pengertian manajemen produksi Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. 3. Pengertian produksi Produksi adalah penciptaan atau penambahan nilai suatu barang, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Proses produksi Kelangsungan hidup Ø Produksi terus-menerus Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. Dalam proses produksi ini walaupun terjadi perubahan model, susunan dan funsi alat-alat mesin yang dipakai tidaklah berubah. Ø Produksi yang terputus-putus Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat, mengubah alat-alat, dan penyesuaian terus-menerus yang dilakukan sesuai dengan tuntutan produk yang dihasilkan. Teknik a. Proses Ekkstraktif suatu proses pengambilan secara langsung dari alam. contohnya : kayu, ikan dan pertambangan. b. Proses analitis suatu proses pemisahan bahan-bahan. contohnya : minyak mentah diubah menjadi minyak bersih. c. Proses Pengubahan proses perubahan bentuk seperti perabotan rumah tangga. d. Proses Sintetis proses mencampur dengan bahan-bahan lain seperti bahan kimia. e. proses assembling proses merangkaikan beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru seperti IPTN. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi : Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain. Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu : Proses Keputusan dalam proses ini menentukan proses fisik maupun fasilitas yang dipakai untuk memproduksi barang atau jasa. Kapasitas Keputusan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat. Persediaan Manajer persediaan membuat keputusan keputusan dalam bidang produksi, menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak jumlah pemesanan, dan kapan pemesanan dilakukan. Tenaga Kerja Penentuan dan pengelolaan tenaga kerja dianggap penting dalam manajemen produksi. Keputusan tentang tenaga kerja meliputi pengkajian, pelatihan, penempatan dan supervise. Mutu/Kualitas Ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang besar terhadap mutu, kualitas barang maupun jasa yang dihasilkan. Ruang lingkup manajemen produksi Perencanaan sistem produksi Sistem pengendalian produksi Sistem informasi produksi ● Perencanaan produksi ● Pengendalian proses produksi ● Struktur organisasi ● Perencanaan lokasi produksi ● Pengendalian bahanbaku ● Produksi atas dasar pesanan ● Perencanaan letak fasilitas produksi ● Pengendalian tenaga kerja ● Produksi untuk persediaan ● Perencanaan lingkungan kerja ● Pengendalian biaya produksi ● Perencanaan standar produksi ● Pengendalian kualitas pemeliharaan Fungsi dan sistem produksi dan operasi Fungsi produksi dan operasi Ada empat fungsi penting dalam produksi dan operasi, yaitu : Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan. Jasa penunjang, merupakan sarana berupa pengorganisasian yang diperlukan untuk penetapan teknik atau metode yang akan dijalankan sehingga dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan operasi dan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu. § Pengendalian, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai dengan rencana, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan dapat dilaksanakan. Sistem Produksi dan Operasi Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, serta menyeluruh dalam penggabungan masukan dan pengeluaran. Lokasi dan lay out pabrik Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha. Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup. Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut. Adapun perangkat lunak yang diperlukan bagi penyusunan layout adalah: CRAFT, COFAD, PLANET, CORELAP dan ALDEF. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, besar sekali pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran operasi perusahaan, faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor utama dan faktor bukan utama. Faktor utama, yaitu letak sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga kerja dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama, seperti rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan, terdapatnya fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan gedung, sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah. Penentuan Layout Pabrik Sebagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya, Pertama, data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan Ketiga Teknik kesimbangan kapasitas. KESIMPULAN Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi yang begitu pesat saat ini, didorong oleh faktor-faktor : 1. Perkembangan Alat dan Teknologi 2. Revolusi Industri 3. Perkembangan Ilmu dan Metode kerja, yang mencakup metode ilmiah, dan konsep-konsep yang spesifik seperti model pengambilan keputusan, ergonomi, Quality management, dll. Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Produksi adalah kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan barang dan jasa, yaitu kegiatan menghasilkan barang dan jasa untuk dijual kembali. Proses produksi terbagi dua yaitu Kelangsungan hidup dan Teknik. Pengambilan keputusan dibedakan menjadi : Ruang lingkup manajemen produksi meliputi Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain. Perencanaan sistem produksi Sistem pengendalian produksi Sistem informasi produksi Ada empat fungsi penting dalam produksi dan operasi, yaitu : produksi dan operasi : Proses pengolahan. Jasa penunjang Perencanaan Pengendalian. Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, serta menyeluruh dalam penggabungan masukan dan pengeluaran. Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan
A. Pengertian Manajemen Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilahmanajemen mengandung tiga pengertian yaitu:Manajemen sebagai suatu proses,1.Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,2.Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yangdiberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertianyang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses denganmana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melaluikegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitasmanajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalamsuatu badan tertentu disebut manajemen.Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenaiinipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemenadalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnyakedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.<1>Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbinganatau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksudyang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapanyang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaanmelalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa sajayang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satudefinisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi danmenggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[3]
10 Kiat Menjadi Entrepreneur untuk Mahasiswa Lugu 10 kiat mudah Menjadi Entrepreneur untuk Mahasiswa Lugu, seperti berikut ini. Pelajari latar belakang teman satu angkatan. Bapak dan ibunya kerja sebagai apa misalnya. Apakah ada yang menjadi dokter, mengelola klinik, rumah sakit atau apotik? Atau mungkin ada yang punya toko buku atau pengelola perpustakaan? Oh mungkin ada yang bekerja di bengkel? Pelajari semua dan cari informasi sebanyak mungkin? Lha untuk apa? Hush diam dulu, ikuti kiat kedua ;) Ok sekarang pilih, cari teman yang bisa diajak kompromi, yang cukup dekat atau bahkan sahabat, dan punya semangat sama untuk terjun bebas memulai berbisnis. Anggap kita pilih yang kebetulan bapaknya punya atau mengelola apotik. Lho terus mau digimanain tuh? Cari buku di toko buku, ada nggak buku tentang belajar bahasa pemrograman yang menggunakan contoh membangun aplikasi atau sistem informasi manajemen (SIM) untuk apotik? Cari buku sampai yang terselip di rak-rak toko buku. Kadang ada buku yang meskipun desain covernya jelek, tapi studi kasusnya lengkap, bahkan source codenya dibagi. Nggak dapat juga? Ok ayo cari yang open source saja, coba cek dari sf.net, saya yakin bisa ditemukan. Lha kalau belum nemu juga? Coba Googling deh :) Sekarang mulai oprek SIM untuk apotik tadi. Mulai pelajari kodenya, oprek dan tambahkan fungsi-fungsi yang diperlukan. Masih sederhana dulu nggak papa. Buka semua file image, baik gif, jpg, dan png. Lakukan editing atau buat image baru yang unik dan khas. Intinya percantik desainnya, ini enteng kan, apalagi anda jagoan manipulasi image dan foto (asal jangan porno) :) Jangan lupa cek lisensinya supaya tidak melanggat, dan juga beri credit ke pengembang asal kalau itu opensource. Nggak perlu risih untuk memasukkan satu kalimat “Powered by …. ” atau “Engine by …” pada SIM Apotik yang kita oprek tadi. Eng-ing-eng … kita sudah punya produk berupa software yang siap ditawarkan nih, meskipun sederhana dan engine-nya ngambil dari contoh di buku atau opensource. Nah obrolkan dengan teman yang kita pilih tadi, minta dia “merayu” bapaknya supaya mau pakai software SIM itu di apotik milik beliau. Nggak perlu bayar kok, gratis, tinggal nyediakan PC atau laptopnya saja, itupun nggak perlu canggih-canggih. Komputer tua saja toh SIM kita juga belum banyak fiturnya. Hore berhasil diimplementasikan! Berdua dengan sahabat kita tadi, bantu pegawai apotik untuk entri data yaitu data daftar obat yang disediakan oleh apotik. Jangan lupa buat spanduk kecil dan brosur diatas komputer tadi, beri tulisan:”Apotik ini Dikelola dengan Sistem Informasi Manajemen Apotik (SIMAPO) ver 1.0” ;) Jangan puas sampai disitu, buat situs untuk promosi, kalau nggak ada modal pakai saja blog gratisan dengan WordPress.Com atau Blogspot.Com. Ngeblog deh, ceritakan bagaimana SIMAPO itu dikembangkan. Tulis juga pengantar tentang sistem informasi manajemen, tentang obat-obatan, tentang apotik, tentang kenapa apotik harus memanfaatkan IT. Kalau perlu manjakan pengunjung dengan daftar apotik seluruh Indonesia, data dari mana? Ya cari dari YellowPage atau Googling yo :) Ops jadi kelupaan, jangan lupa beri tulisan yang agak gede: “SIMAPO ver 1.0 Telah diimplementasikan di Salah Satu Apotik di Kota Besar di Indonesia“. Masih belum boleh puas :) Rayu teman lain yang punya tetangga, kakek, nenek, bapak, ibu, paman atau saudaranya baik jauh maupun dekat yang mengelola apotik. Minta supaya mau install, gratis, tapi kalau mau bayar juga nggak nolak, Rp 500.000 deh, kalau ditawar Rp 50.000 ya nggak masalah. Anggap saja ada ongkos naik angkot untuk install SIM-nya :) . Jangan lupa update spanduk dan brosur, “Apotik Ini Dikelola dengan SIMAPO ver 1.0, Sistem Informasi Manajemen untuk Apotik yang telah Diimplementasikan di Beberapa Kota Besar di Indonesia“. Alhamdulillah sudah dapat dua customer coi! Meskipun masih gratisan, tapi lumayan untuk nambahi Portfolio :) Mulai oprek-oprek lagi aplikasi Apotik kita, tambahkan fitur berdasarkan feedback dari Apotik yang sudah menggunakan. Benahi lagi user interface, percantik lagi, buat yang lebih segar dan unik, beri versi baru 1.1. Mulai tawarkan lagi, hanya jangan lagi gratis, Rp 300.000 atau Rp 700.000 gitu deh, tapi kalau teman sendiri yang minta asal ada ongkos jalan juga OK :) Mudah-mudahan bisa terus berkembang, atau dalam 1-2 tahun jangan-jangan sudah mulai bisa ikutan tender Departemen Kesehatan dengan pagu Rp 100 juta tuh untuk SIM Apotik … hehehe Kalau sudah matang dengan satu produk, terus perbaiki produk itu sampai lengkap fiturnya. Dan kalau tertarik untuk mengembangkan produk lain, mulai lagi dari tahap pertama, cari teman lagi yang bapaknya punya bengkel, pengelola perpustakaan, punya toko buku, dsb. Lha siapa tahu bisa bikinkan aplikasi untuk bengkel, perpustakaan atau toko buku. :) Nggak terasa, setelah melewati tahapan ke 10, dua mahasiswa lugu kita telah menjelma menjadi dua orang entrepreneur :) Di saat teman-teman yang lain masih pontang-panting membawa surat lamaran pekerjaan, kedua mahasiswa ini ketika lulus sudah bisa mandiri, punya produk yang mapan, yang siap dijual dan ditawarkan ke berbagai institusi atau perusahaan. Ternyata masuk universitas tidak sia-sia lho, ilmu yang dipelajari di kampus alhamdulilah bisa digunakan untuk kehidupan kita, bahkan bisa membuka lapangan kerja baru
Lambang Indonesia Lambang Negara Republik Indonesia Garuda Pancasila National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg Penjelasan Pemangku Republik Indonesia Sejak 11 Februari 1950 Perisai Di bagian tengah Garuda, melambangkan Pancasila, ideologi nasional Indonesia Penopang Garuda (penopang tunggal) Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Elemen Jumlah bulu Garuda melambangkan tanggal 17 Agustus 1945, hari kemerdekaan Republik Indonesia Penggunaan - Lambang Negara (contoh pada Paspor Indonesia dan dokumen resmi kenegaraan) - sebagai lambang kenegaraan dan ideologi nasional - penggunaan resmi kenegaraan lainnya Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950. Lambang negara Garuda Pancasila diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958. Sejarah http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f3/Airlangga.jpg/170px-Airlangga.jpg Arca Raja Airlangga digambarkan sebagai Wishnu mengendarai Garuda. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4c/Proposed_Republik_Indonesia_Serikat_%28United_States_of_Indonesia%29_COA_4.jpg/170px-Proposed_Republik_Indonesia_Serikat_%28United_States_of_Indonesia%29_COA_4.jpg Rancangan awal Garuda Pancasila oleh Sultan Hamid II masih menampilkan bentuk tradisional Garuda yang bertubuh manusia. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/00/Winner_Republik_Indonesia_Serikat_%28United_States_of_Indonesia%29_COA_1950.jpg/170px-Winner_Republik_Indonesia_Serikat_%28United_States_of_Indonesia%29_COA_1950.jpg Garuda Pancasila yang diresmikan penggunaannya pada 11 Februari 1950, masih tanpa jambul dan posisi cakar di belakang pita. Garuda, kendaraan (wahana) Wishnu tampil di berbagai candi kuno di Indonesia, seperti Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh dan Cetho dalam bentuk relief atau arca. Di Prambanan terdapat sebuah candi di muka candi Wishnu yang dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi tidak ditemukan arca Garuda di dalamnya. Di candi Siwa Prambanan terdapat relief episode Ramayana yang menggambarkan keponakan Garuda yang juga bangsa dewa burung, Jatayu, mencoba menyelamatkan Sinta dari cengkeraman Rahwana. Arca anumerta Airlangga yang digambarkan sebagai Wishnu tengah mengendarai Garuda dari Candi Belahan mungkin adalah arca Garuda Jawa Kuna paling terkenal, kini arca ini disimpan di Museum Trowulan. Garuda muncul dalam berbagai kisah, terutama di Jawa dan Bali. Dalam banyak kisah Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda juga memiliki sifat Wishnu sebagai pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta. Dalam tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai "Tuan segala makhluk yang dapat terbang" dan "Raja agung para burung". Di Bali ia biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia. Biasanya digambarkan dalam ukiran yang halus dan rumit dengan warna cerah keemasan, digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu, atau dalam adegan pertempuran melawan Naga. Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia sejak zaman kuna telah menjadikan Garuda sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi Pancasila. Garuda juga dipilih sebagai nama maskapai penerbangan nasional Indonesia Garuda Indonesia. Selain Indonesia, Thailand juga menggunakan Garuda sebagai lambang negara. Setelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949, disusul pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan perlunya Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) memiliki lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cd/NationalTeamFootballofIndonesia_Badge.svg/220px-NationalTeamFootballofIndonesia_Badge.svg.png Lambang Garuda juga digunakan di jersey Tim Nasional Sepak Bola Indonesia Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari yang menampakkan pengaruh Jepang. Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Mereka bertiga sepakat mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika".Tanggal 8 Februari 1950, rancangan lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan kembali, karena adanya keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap terlalu bersifat mitologis. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/e7/Sultan_Hamid_II.jpg/150px-Sultan_Hamid_II.jpg Sultan Hamid II Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950.[ Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih "gundul" dan tidak berjambul seperti bentuk sekarang ini. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Soekarno terus memperbaiki bentuk Garuda Pancasila. Pada tanggal 20 Maret 1950 Soekarno memerintahkan pelukis istana, Dullah, melukis kembali rancangan tersebut; setelah sebelumnya diperbaiki antara lain penambahan "jambul" pada kepala Garuda Pancasila, serta mengubah posisi cakar kaki yang mencengkram pita dari semula di belakang pita menjadi di depan pita, atas masukan Presiden Soekarno. Dipercaya bahwa alasan Soekarno menambahkan jambul karena kepala Garuda gundul dianggap terlalu mirip dengan Bald Eagle, Lambang Amerika Serikat. Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara. Rancangan Garuda Pancasila terakhir ini dibuatkan patung besar dari bahan perunggu berlapis emas yang disimpan dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional sebagai acuan, ditetapkan sebagai lambang negara Republik Indonesia, dan desainnya tidak berubah hingga kini. Deskripsi dan arti filosofi Pancasila Perisai.svg Pancasila Sila 1 Star.svg Pancasila Sila 2 Chain.svg Pancasila Sila 3 Banyan Tree.svg Pancasila Sila 4 Buffalo's Head.svg Pancasila Sila 5 Rice and Cotton.svg Garuda Garuda Pancasila sendiri adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain: 17 helai bulu pada masing-masing sayap 8 helai bulu pada ekor 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor 45 helai bulu di leher Perisai Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan. Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat. Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merah-putih". Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam. Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut: Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam; Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah; Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih; Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah; dan Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih. Pita bertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika " berwarna hitam. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Beberapa aturan http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c0/Garuda_Pancasila.jpg/180px-Garuda_Pancasila.jpg http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf11/skins/common/images/magnify-clip.png Patung besar Garuda Pancasila, terpasang di Ruang Kemerdekaan Monas, Jakarta. Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nmr 109, TLN 5035). Sebelumnya lambang negara diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958 Lambang Negara menggunakan warna pokok yang terdiri atas: warna merah di bagian kanan atas dan kiri bawah perisai; warna putih di bagian kiri atas dan kanan bawah perisai; warna kuning emas untuk seluruh burung Garuda; warna hitam di tengah-tengah perisai yang berbentuk jantung; dan warna alam untuk seluruh gambar lambang. Lambang Negara wajib digunakan di: dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan; luar gedung atau kantor; lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara, dan tambahan berita negara; paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah; uang logam dan uang kertas; atau meterai. Dalam hal Lambang Negara ditempatkan bersama-sama dengan Bendera Negara, gambar Presiden dan/atau gambar Wakil Presiden, penggunaannya diatur dengan ketentuan: Lambang Negara ditempatkan di sebelah kiri dan lebih tinggi daripada Bendera Negara; dan gambar resmi Presiden dan/atau gambar Wakil Presiden ditempatkan sejajar dan dipasang lebih rendah daripada Lambang Negara. Setiap orang dilarang: mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak Lambang Negara dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang Negara; menggunakan Lambang Negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan perbandingan ukuran; membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau perusahaan yang sama atau menyerupai Lambang Negara; dan menggunakan Lambang Negara untuk keperluan selain yang diatur dalam Undang-Undang ini. Sumber http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/7/72/GarudaPancasila-gambarresmi-official.png/180px-GarudaPancasila-gambarresmi-official.png http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf11/skins/common/images/magnify-clip.png Ukuran/dimensi resmi lambang negara. UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nmr 109, TLN 5035) Artikel Garuda Pancasila (materi yang dipindahkan) Artikel Lambang Indonesia (awal) Lagu Garuda Pancasila Garuda Pancasila juga merupakan dan nama sebuah lagu nasional Indonesia yang diciptakan lagu dan liriknya oleh Sudharnoto. Garuda Pancasila Akulah pendukungmu Patriot proklamasi Sedia berkorban untukmu Pancasila dasar negara Rakyat adil makmur sentausa Pribadi bangsaku Ayo maju maju Ayo maju maju Ayo maju maju
Pengembangan Kurikulum 2013 Struktur Kurikulum 2013 iklan5-skema2 Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat penting, karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang ingin dicapai dalam kurikulum, maka implementasinya pun akan kedodoran... Penyederhanaan, Tematik-Integratif Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Tidak Menghapus Mata Pelajaran Faktor Keberhasilan Kurikulum 2013 Wawancara dengan Mendikbud (Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3) Kemdikbud Konsultasikan Anggaran Kurikulum 2013 dengan BPKP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan mengkonsultasikan kebijakan dan anggaran kurikulum 2013 dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hal ini dilakukan agar implementasi kurikulum baru bisa dilaksanakan tanpa menimbulkan masalah hukum di kemudian hari. Publikasikan Tulisan di Asia Pacific Collaborative Education Journal Asia Pacific Collaboration education Journal memberi kesempatan kepada para penulis dari negara-negara anggota APEC untuk membagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pendidikan melalui ICT. Klub Perpustakaan Indonesia Adakan Festival Mendongeng Nasional 2013 Festival ini ditujukan bagi para guru/pustakawan TK/RA, PAUD, SD, dan yang setara komunitas pecinta buku dan penulis cerita/dongeng anak, yang berusia 20 sampai dengan 35 tahun. Mendikbud Sosialisasikan Kurikulum 2013 pada Rakor Pendidikan Dasar Rapat koordinasi seperti ini sangat penting, yaitu sebagai salah satu satu simpul yang menentukan keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013, dan efisien. Sosialisasi DAK Dan BSM SMP Tahun 2013 Dibuka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sinkronisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) SMP tahun 2013 di lingkungan Kemdikbud. Kemdikbud Apresiasi Keterlibatan Masyarakat dalam Pengawasan Pendidikan Kemdikbud mengapresiasi peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan di tanah air, termasuk pengawasan pengelolaan anggaran pendidikan, ujar Kepala PIH Kemdikbud Ibnu Hamad. Indeks Berita
Ekonomi Makro Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan. Asal Mula Konsep-konsep Ekonomi Makro Hingga 1930 sebagian besar analisis ekonomi terfokus pada industri dan perusahaan. Ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an, dan dengan perkembangan konsep pendapatan nasional dan statistik produk, bidang ekonomi makro mulai berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang terutama berasal dari John Maynard Keynes, yang menggunakan konsep aggregate demand untuk menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran, sangat berpengaruh dalam perkembangan bidang ini. Keynesianisme didasarkan pada gagasan-gagasannya. PENGERTIAN PERMASALAHAN EKONOMI 1. Pandangan Tentang Ekonomi Mikro dan Makro Secara garis besar permasalah kebijakan ekonomi makro mencakup dua hal yaitu : a) Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi perekonomian, yaitu tentang inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran. b) Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi. Dalam menganalisis ekonomi mikro pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Mikro ekonomi lebih menitik beratkan pada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk : a) Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber ekonomi, dan b) Mencapai kepuasan yang maksimum dalam penggunaan sumber-sumber tersebut. Dalam teori ekonomi mikro pada hakikatnya menerangkan bagaimana sesuatu masyarakat yang memiliki faktor-faktor produksi yang terbatas, mempunyai keinginan untuk memperoleh barang dan jasa yang maksimum, yaitu dengan membuat berbagai pilihan dalam memproduksi dan mengkonsumsi sehingga kepuasan dan kesejahteraan masyarakat dapat dimaksimumkan. Dalam membahas teori ekonomi mikro dapat dikemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang : a) Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang akan diproduksi ? b) Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut ? c) Untuk siapakah berbagai barang dan jasa itu diproduksi ? Sedang dalam ekonomi makro lebih global atau menyeluruh meliputi perubahan-perubahan keseluruhan dalam kegiatan ekonomi. Makro ekonomi menerangkan tentang : a) Pentingnya segi permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian b) Pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan kegiatan perekonomian pada tingkat yang terkendali. Dalam membahas ekonomi makro menerangkan beberapa masalah penting yang berlaku di dalam perekonomian, seperti pertanyaan berikut : a) Mengapa setiap negara menghadapi masalah pengangguran ? b) Mengapa masalah kenaikan harga-harga berlaku, yang sering kali juga diikuti oleh masalah pengangguran ? c) Mengapa kegiatan perekonomian tidak mengalami pertumbuhan secara cepat ? d) Mengapa kegiatan perekonomi tidak mengalami perkembangan yang stabil ? Pada mazab klasik, Adam Smith dan Keynes tidak banyak membuat analisis tentang masalah penggaguran, inflasi, ketidakstabilan ekonomi dan perubahan ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa mereka memiliki keyakinan tentang sistem pasar bebas akan mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi yang efisien dalam jangka panjang. Penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai dan perekonomi akan mengalami kesetabilan. John Maynard Keynes berpendapat bahwa pengeluaran agregate yaitu pembelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa, adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara. Untuk itu kebijaksanaan pemerintah diperlukan untuk menciptakan penggunaan tenaga kerja yang penuh dan kestabilan perekonomian. Analisis ekonomi makro menunjukkan tentang bagaimana pengeluaran agregate (permintaan agregate) dan penawaran agregate akan menentukan keseimbangan dalam perekonomian. Empat komponen pengeluaran agregate dibedakan : a) Pengeluaran konsumsi rumah tangga b) Investasi perusahaan-perusahaan c) Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah. d) Ekspor Masalah ekonomi mikro : selama dasawarsa, selain harga mobil merosot dibanding dengan harga lain. Dalam ekonomi mikro berusaha mencari sebab dan akibat perubahan tersebut dalam harga relatif. Masalah ekonomi makro : Selama dasawarsa selain perubahan relatif terhadap harga barang, harga mobilpun ternyata mengikuti kecenderungan umum dari semua harga untuk terus meningkat. Mengapa tingkat harga relatif stabil atau melonjak dalam beberapa periode ? Dalam makro ekonomi berusaha memahami sebab dan akibat perubahan tersebut dalam tingkat harga umum. 2. Garis Besar Perkembangan Ilmu Ekonomi Penelahan ekonomi telah dilakukan orang sejak masa Aristoteles (350 BC), saat itu ekonomi dipelajari pada tingkat yang mendasar secara filosofis, tetapi baru tahun 1776 dianggap sebagai disiplin ilmu dengan terbitnya buku An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of the Nation oleh Adam Smith. Ahli-ahli ekonomi yang menganut Adam Smith ini kemudian dikenal dengan kelompok Klasik. Tradisi klasik inilah yang merupakan dasar perkembangan ilmu ekonomi mikro. Depresi besar tahun 1930-an yang melanda dunia melahirkan ekonom baru yaitu J.M. Keynes dengan bukunya General Theory of Employment, Interest and Money yang kemudian menjadi dasar perkembangan teori ekonomi makro. Jika kelompok Klasik mendasarkan pada berkerjanya mekanisme pasar persaingan maka kelompok Keynesian menganggap perlu campur tangan dalam kegiatan perekonomian. Kegiatan pemerintah hanya dibatasi pada: a) Pertahanan dan keamanan b) Ketertiban (hukum dan peradilan) c) Penyediaan prasarana umum yang tidak dapat disediakan oleh swasta Perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian untuk mengatasi penyakit ekonomi yaitu: • Pertumbuhan ekonomi • Pengangguran • Inflasi 3. Gambaran Umum Ilmu Ekonomi (Kedudukan Ekonomi Mikro dalam Ilmu Ekonomi) Dari beberapa definisi tersebut, terdapat hal yang menjadi pokok pikiran mendasar atau inti, yaitu tentang : Masalah kebutuhan dan pemuasannya Masalah kemakmuran Masalah Penilaian atau pemilihan (problem of choice)Yaitu pemilihan cara penggunaan sumber-sumber yang dapat mempunyai penggunaan alternatif. Cara bertindak ekonomis Tata laksana rumah tangga Sumber-sumber produktif. Ilmu ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari manusia dalam tindakan / usaha memanajemen rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya melalui sumber-sumber produktif dan alat pemuas kebutuan yang terbatas, dengan memberikan penilaian atau pemilihan kebutuhan yang lebih mendesak (alternatif) serta bertindak secara ekonomis dalam penggunaan sumber-sumber untuk mencapai suatu kesejah-teraan dan kemakmuran. Jadi Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dan masyarakat secara individu atau kelompok dalam usahanya memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran. kemakmuran merupakan suatu keadaan yang dirasa seseorang atau manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya atas barang-barang atau jasa-jasa dengan sarana yang dimiliki. Persoalan Dasar Dalam Perekonomian Tiga permasalahan pokok yang berkaitan dengan pembahasan ilmu ekonomi (the three fundamental and inter dependent economic problem) : 1. What commodities shall be produced and what quantities ? Barang-barang apa (what) yang akan dihasilkan dan berapakah banyaknya ? Hal itu berarti berapa banyak, dan apa diantara kemungkinan-kemungkinan barang-barang dan jasa-jasa yang ada akan dihasilkan? (masalah-masalah penyaluran sumber ekonomi = “allocation of resources”). 2. How shall goods be produced ? Bagaimana (how) barang-barang dihasilkan ? Hal itu berarti oleh siapa, dengan sumber-sumber ekonomi apa, dan dengan tingkat teknologi bagaimana barang-barang itu dihasilkan? (masalah teknik berproduksi = maslaha pilihan “teknologi”). 3. For whom shall goods be produced ? Untuk siapa (for whom) barang-barang itu dihasilkan ? Hal ini berarti siapa saja yang akan menikmati, dan memperoleh keuntungan dari barang-barang dan jasa yang telah dihasilkan itu? Denga perkataan lain : bagaimanakah jumlah produk nasional didistribusikan di antara individu-individu dan keluarga-keluarga beraneka ragam itu ? (masalah distribusi = masalah pendapatan = distribution of income). 1. Permasalahanan a) Dengan melihat bahwa sarana pemuas kebutuhan terbatas sedangkan kebutuhan manusia selalu meningkat dari waktu ke waktu, maka untuk memperoleh sarana pemuas tersebut diperlukan pengorbanan b) Apabila pngorbanan lebih besar dari hasil yang diperoleh , maka hal tersebut tidak akan dilakukan. Sebab pada dasarnya sifat manusia tidak mau merugi. 2. Definisi prinsip ekonomi Dengan melihat sebab timbulnya ilmu ekonomi dan permasalahan yang dihadapi, prinsip ekonomi merupakan “usaha dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil yang maksimal”, atau “usaha untuk memperoleh hasil tertentu dengan pengorbanan yang minimal”. 3. Akibat yang ditimbulkan dengan adanya prinsip ekonomi a) Bertindak ekonomis, yaitu merupakan tindakan manusia di dalam memenuhi kebutuhannya dengan tindakan yang rasional, atau dengan melalui suatu pemikiran yang lebih dulu dan selalu berpegang pada prinsip ekonomi. b) Berpikir ekonomis, yaitu bukan saja hanya bagaimana caranya memakai atau menghabiskan sumber-sumber yang telah tersedia. Akan tetapi memikirkan bagaimana melakukan perubahan nilai guna yang lebih tinggi, untuk mengimbangi kebutuhan yang semakin meningkat. Struktur Pembagian Ilmu Ekonomi Setiap ilmu pengetahuan biasanya terdiri berbagai bagian yang masing-masing memberi sumbangan tertentu untuk menerangkan bagian daripada realitas, yang diperhatikan oleh ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Pembagian ilmu ekonomi menurut Dr F. hartog adalah sebagai berikut : Ilmu pengetahuan ekonomi Ilmu ekonomi murni Ilmu ekonomi terpakai Ilmu ekonomi Ilmu ekonomi Metodologis Menerangkan Melukiskan Ekonomi teoritika Ekonomi praktika Ekonomi mikro Ekonomi makro Konsep-konsep dasar yang digunakan dalam Ilmu Ekonomi Mikro Ekonomi Mikro dalam Kerangka Makro.Kehidupan ekonomi dapat dilihat dari dua sudut; pertama sebagai sistem keseluruhan, dan kedua, sebagai bagian-bagian kecil dalam keseluruhan tersebut, seperti perusahaan atau perseorangan. Sehubungan dengan itu, maka ilmu ekonomi dapat dibagi dalam dua cabang, ialah ilmu ekonomi makro, yang sering disebut teori pendapatan nasional (national income theory); dan ilmu ekonomi mikro yang sering juga disebut teori harga (price theory). Ilmu ekonomi mikro menyelidiki kegiatan ekonomi masing-masing unit ekonomi seperti misalnya : a. perilaku orang sebagai konsumen, sebagai pemilik sumber-sumber, sebagai pengusaha; b. arus barang dan jasa dari perusahaan ke konsumen, dan komposisi arus tersebut; c. evaluasi dan penentuan harga dari bagian-bagian tersebut; d. arus sumber-sumber produktif atau jasa produktif dari pemilik-pemiliknya ke perusahaan-perusahaan; e. evaluasi alokasi sumber-sumber tersebut kepada alternatif-alternatif penggunanya. Ekonomi mikro atau teori harga ini didasarkan pada asumsi adanya kehidupan ekonomi yang stabil, dan karenanya juga adanya penggunaan sumber-sumber secara penuh (full employment). Organisasi Sistem Ekonomi Sistem ekonomi dapat digambarkan dalam model yang disederhanakan, yang biasa disebut arus perputaran (circular flow) sebagai berikut : Dari arus perputaran ini dapat dilihat adanya empat aspek dari arus uang, ialah : (1) Arus uang sebagai pengeluaran konsumen (biaya hidup/cost of living); (2) Arus uang sebagai penerimaan perusahaan (= business receipts) Kedua arus ini terjadi melalui pasar barang dan jasa konsumtif. (3) Arus uang sebagai pengeluaran perusahaan (biaya produksi/cost of production). (4) Arus uang sebau penerimaan pendapatan masyarakat (consumers’ income) Kedua arus ini terjadi melalui pasar sumber-sumber ekonomi. Model di atas menggambarkan suatu sistem perekonomian yang stasioner. Artinya, arus uang melalui pasar brang dan jasa konsumtif sama dengan arus uang melalui pasar sumber-sumber ekonomi, yang berarti bahwa dalam masyarakat tersebut tidak ada tabungan (saving), penanaman modal (investment), penggantian barang modal (replacement), atau penyusutan (depretion). Model tersebut dapat diperluas dan dibuat lebih kompleks menurut keperluan, umpamanya, untuk menggambarkan perekonomian yang tumbuh, perekonomian yang mundur, atau untuk menggambarkan peran pemerintah dalam kehidupan ekonomi. PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN 1. Kurva Permintaan Individu dan Pasar 2. Kurva Penawaran Individu dan Pasar 3. Penentuan Keseimbangan Mekanisme Pasar Kurva penawaran menjelaskan bagaimana keinginan produsen untuk menjual barang pada berbagai tingkat harga. Bentuk kurva penawaran miring dari kiri bawah ke kanan atas menunjukkan bahwa semakin tinggi harga keinginan perusahaan untuk memproduksi dan menjual barangnya menjadi semakin meningkat. Bagaimana penjelasannya? Kenaikan harga suatu barang akan memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan produksi. Dalam jangka pendek caranya adalah dengan mempekerjakan tenaga tambahan atau dengan menambah jam kerja, sedang dalam jangka panjang adalah dapat dilakukan dengan meluaskan skala pabrik. Tingginya harga juga akan menarik perusahaan perusahaan lain untuk masuk ke pasar sehingga jumlah penjual bertambah dan barang yang ditawarkan meningkat. Kurva permintaan menjelaskan bagaimana keinginan konsumen untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Bentuk kurva permintaan miring ke kanan atas ke kiri bawah karena konsumen biasanya akan membeli lebih banyak jika harganya lebih murah. Jika suatu barang harganya turun menjadi lebih murah akan mendorong konsumen yang sudah membeli untuk membeli lebih banyak lagi dan konsumen yang semula tidak mampu membeli akan mulai membeli barang tersebut. Dalam kondisi keseimbangan, kedua kurva diatas (permintaan dan penawaran) akan berpotongan pada suatu titik tertentu. Pada Gambar 1 berikut ini terlihat bahwa pada harga P0, jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta yakni sebesar Q0. Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar dimana harga barang terus berubah sampai tercapai posisi keseimbangan (jumlah barang yang diminta = jumlah barang yang ditawarkan). Pada titik keseimbangan tersebut (titik E), tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan dalam jumlah barang sehingga tidak ada tekanan pada harga untuk berubah lagi. Pada harga P1 produsen memproduksi lebih dari yang diinginkan konsumen. Dalam kondisi kelebihan barang, produsen akan berusaha menurunkan kelebihan tersebut atau paling tidak menjaganya agar tidak terus bertambah caranya adalah dengan menurunkan harga. Jika harga turun maka jumlah barang yang diminta akan meningkat, selain itu dengan turunnya jumlah barang yang ditawarkan pada akhirnya keseimbangan akan tercapai yakni pada harga P0. Pada harga lebih rendah dari P0 yakni P2 jumlah barang yang diminta lebih besar dari jumlah barang yang ditawarkan yang kemudian akan memberi tekanan agar harga naik. Proses selanjutnya adalah jumlah barang yang diminta pun turun, hingga tercapai keseimbangan pada P0. Satu hal yang penting dalam menjelaskan mekanisme pasar di atas adalah adanya asumsi bahwa pasar berada dalam kondisi persaingan, baik penjual (produsen) maupun pembeli (konsumen) tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga. PERILAKU KONSUMEN Konsep Utilitas/Daya Guna (Utility) Kurva indiferensi (Indifference Curve) adalah kurva menunjukkan preferensi konsumen yang didasarkan asumsi bahwa konsumen dapat membuat urutan alternatif-alternatif yang disukainya. Utilitas adalah tingkat kepuasan yang diperoleh seorang individu dari mengkonsumsi suatu barang atau melakukan suatu aktivitas. Dalam analisis ekonomi, utilitas sering digunakan untuk menggambarkan urutan preferensi sekelompok barang, contohnya seorang konsumen bernama Anton merasa lebih puas membeli 3 buah buku fiksi ilmiah jika dibandingkan dengan membeli sehelai kemeja, hal ini berarti buku-buku tersebut memberikan utilitas yang lebih besar dibandingkan dengan kemeja tadi. Fungsi utilitas dapat ditunjukkan dengan sekumpulan kurva indiferensi, yang masing-masing mempunyai indikator numerik. Pada Gambar 1. berikut ini menunjukkan 3 kurva indiferensi dengan tingkat utilitas sebesar 25, 50 dan 100. Perlu diingat bahwa ketika kita menggunakan fungsi utilitas, yang kita tekankan adalah konsep ordinal bukan kardinal. Dengan demikian yang perlu kita perhatikan dari gambar di atas, bukan angka numerik seperti 25, 50 dan 100 tetapi bahwa kurva indiferensi dengan utilitas (U) = 100 memberikan kepuasan yang lebih besar dibandingkan dengan utilitas sebesar 50, demikian juga kurva indiferensi dengan utilitas sebesar 50 memberikan kepuasan yang lebih besar dari utilitas sebesar 25. PERILAKU PRODUSEN Fungsi Produksi Aktivitas utama perusahaan adalah mengubah input menjadi output, sementara itu di dalam ekonomi mikro kita akan pelajari bagaimana perusahaan menentukan pilihannya dalam rangka mengubah input menjadi output. Hubungan antara input dan output biasa dinyatakan dalam bentuk fungsi produksi yakni : Q = f (K, L, M, …) (1) Dimana Q menunjukkan output satu perusahaan untuk barang tertentu dalam periode waktu tertentu, K menunjukkan jumlah mesin yang digunakan (atau disebut modal/kapital) dalam periode tersebut, L menunjukkan banyaknya jumlah tenaga kerja, M menunjukkan bahan baku yang digunakan, serta variabel-variabel lain yang mempengaruhi proses produksi. Secara konkret fungsi produksi di atas dapat dijelaskan dengan contoh berikut ini. Dimisalkan bahwa fungsi produksi menunjukkan output yang dihasilkan oleh seorang petani beras dalam periode waktu satu tahun yang tergantung pada jumlah tenaga kerja yang digunakan pada periode satu tahun, jumlah peralatan/mesin yang digunakan pada tahun tersebut, dan luas tanah yang digunakan pada tahun tersebut. Beberapa keputusan yang dapat dipilih adalah apakah petani menghasilkan beras 10 ton dengan banyak tenaga kerja tetapi menggunakan mesin seadanya (teknik padat karya) atau sebagai alternatif menghasilkan 10 ton beras dengan tenaga kerja terbatas tetapi penggunaan mesin bersifat dominan (teknik padat modal) atau mengintensifkan penggunaan tanah yang terbatas dengan menekankan pada besarnya bantuan mesin dan pupuk untuk menghasilkan jumlah beras yang sama. Ketiga teknik tersebut (padat karya, padat modal atau padat lahan) digambarkan pada fungsi produksi pada persamaan (1) di atas. Untuk setiap kemungkinan pilihan input, fungsi produksi mencari output maksimum yang dapat dicapai dari input-input yang ada. TEORI BIAYA Teori Pengambilan Keputusan Perusahaan Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Seorang produsen dikatakan memperoleh keuntungan jika hasil penjualan lebih besar dari biaya produksi, sedangkan kerugian jika hasil penjualan lebih kecil dari biaya produksi. Perusahaan yang rasional akan selalu berusaha memaksimumkan keuntungannya dan keuntungan maksimum dicapai bila perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar. Bagaimana cara perusahaan menentukan jumlah barang yang diproduksi agar tercapai keuntungan maksimum? Untuk memperoleh keuntungan maksimum, perusahaan harus memperhatikan struktur biaya dan penerimaannya. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah output yang dapat memaksimumkan keuntungan: Pendekatan Total yakni dengan memproduksi barang hingga tingkat dimana selisih antara hasil penerimaan total (Total Revenue = TR) dan Biaya Produksi Total (Total Cost = TC) mencapai jumlah yang paling besar. Pendekatan Marginal yakni dengan memproduksi barang hingga tingkat dimana hasil penerimaan marjinal (Marginal Revenue = MR) sama dengan biaya produksi marginal (Marginal Cost = MC). Berikut ini adalah penjelasan dan gambar tentang 2 cara yang dapat dilakukan perusahaan ketika menentukan jumlah output yang akan diproduksi agar keuntungan maksimum tercapai. BENTUK-BENTUK PASAR DAN PERSAINGAN SEMPURNA Pasar Persaingan VS Bukan Persaingan Pasar adalah interaksi antara sekumpulan pembeli dan penjual yang memungkinkan terjadinya pertukaran. Pasar mencakup lebih dari satu industri, sedang industri sendiri dapat dikatakan sebagai sekumpulan perusahaan yang menjual produk-produk yang sejenis atau hampir sejenis. Pasar adalah pusat dari kegiatan ekonomi, yang mana sebagian besar pertanyaan dan permasalahan ekonomi berkisar pada bagaimana bekerjanya pasar. Berikut ini adalah contoh, mengapa hanya sebagaian kecil perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam satu pasar, sedang pada pasar lainnya ada banyak perusahaan yang bersaing? Apakah konsumen akan merasa lebih beruntung kalau jumlah perusahaan lebih banyak? Jika demikian, mengapa pemerintah merasa perlu melakukan intervensi pada pasar yang terdiri dari sedikit perusahaan? Mengapa harga di suatu bentuk pasar naik atau turun dengan cepat, sementara di pasar lain tidak berubah sama sekali. Bentuk pasar seperti apakah yang memberi kesempatan terbaik untuk dimasuki pengusaha? Pembicaraan tentang bentuk pasar akan mencakup pembahasan tentang dua bentuk umum pasar yakni pasar persaingan (competitive) dan bukan persaingan (noncompetitive). Pasar persaingan sempurna mempunyai karakteristik bahwa terdapat banyak pembeli dan penjual, sehingga pembeli ataupun penjual secara individu tidak mempunyai pengaruh signifikan dalam nenentukan harga. Sebagai contoh di pasar lokal barang-barang pertanian seperti beras ada ribuan petani menjual beras dan ribuan pembeli membeli beras dimana tidak ada seorang penjual atau pembeli beras secara signifikan dapat mempengaruhi harga beras. Berbeda dengan pasar dunia untuk barang tambang misal minyak bumi, jumlah pembeli dan penjual sedikit sekali, yang memungkinkan baginya untuk memberi pengaruh bagi penentuan harga.
Teknologi Informasi Terbaru Dalam era masyarakat global seperti sekarang ini, tuntutan akan teknologi informasi begitu tinggi. Semua lini kehidupan membutuhkan informasi yang terbaru dan dalam waktu yang bersamaan kecepatan mengakses berita sangat diperlukan. Bidang seperti industri konsumen, industri pangan, pendidikan, pemerintahan, kesehatan serta industri pertahanan adalah badan-badan yang kebutuhan akan teknologi informasi harus terpenuhi. Mengadopsi teknologi informasi terbaru bukan hanya menjadikan semua usuran jadi lebih mudah tetapi juga efektif dan efisien. Efektivitas serta produktivitas kerja akan menjadi lebih baik. Guna memenuhi kebutuhan tersebut banyak sekali cara yang dapat ditempuh, sebagai contoh adalah mencari artikel tentang teknologi informasi terbaru yang dapat kita manfaatkan sebagai referensi. Artikel tersebut banyak tersebar di halaman-halaman situs informasi dan dapat diakses gratis melalui internet. Dalam konteks pendidikan di Indonesia serta kaitannya dengan kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi terbaru, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional dituntut perannya agar lebih aktif lagi. Dengan demikian maka efisiensi dalam hubungan komunikasi, mengelola administrasi, penyampaian kurikulum serta efektivitas dalam kegiatan belajar mengajar dapat ditingkatkan. Lain lagi dalam bidang pertahanan dan keamanan yang merupakan aspek penting dalam kehidupan bernegara, teknologi informasi serta komunikasi terbaru mutlak untuk dipenuhi. Hal ini berkaitan dengan TNI sebagai alat untuk mempertahankan kedaulatan serta keamanan negara. Selain berpengaruh terhadap jalur komando, teknologi informasi serta komunikasi yang mutakhir dapat menjadikan sistem pertahanan yang kuat.
Empat Pilar Manajemen Pemasaran Filed in: Artikel Marketing Add comments Dalam ilmu pemasaran, dikenal adanya elemen 4 P atau merupakan singkatan dari product, promotion, place dan price. Mari kita membahasnya satu per satu secara renyah, dengan disertai beragam contoh aktual. Slide powerpoint presentasi yang amat menarik mengenai Manajemen Pemasaran dapat Anda lihat DISINI. Toyota Kijang Innova, Sepatu Nike, ponsel Nokia, Busway, tabungan BCA, ataupun praktek tukang gigi dan jasa paranormal, merupakan contoh beragam produk yang siap dipasarkan. Ada produk yang berupa barang berbentuk fisik (seperti rokok, ponsel, ataupun sepeda motor), dan adapula yang berbentuk jasa, semacam jasa tabungan, jasa telekomunikasi, ataupun jasa perawatan tubuh dan spa. Dalam konsep produk, kita mengenal produk premium atau produk yang memiliki diferensiasi, fitur unik, dan berkelas, sehingga layak diberi harga yang lebih mahal. Contoh : mobil BMW, Porsche, jam tangan Gucci, dasi Giani Versace ataupun laptop Fujitsu. Pada sisi lain, terdapat konsep produk me too, yakni produk yang didesain dengan menjadi imitator dari produk yang lebih dulu masuk ke pasar dan sukses. Giv adalah me too dari Lux ataupun HiTech adalah ponsel lokal yang mencoba meniru aneka produk Nokia. Promosi adalah langkah yang perlu dilakukan untuk mengenalkan dan juga membujuk para calon pembeli agar mau mengeluarkan uang buat membeli produk kita. Dalam promosi sendiri dikenal adanya promotion mix, atau kombinasi program promosi yang berujud dalam empat elemen kunci, yakni promosi melalui iklan, melalui publikasi, melalui sales promotion, dan melalui personal selling. Place artinya apakah produk kita akan dijual di lapak kakilima atau di outlet megah Metro di Plaza Senayan. Place menyangkut strategi distribusi yang hendak kita lakukan. Terdapat toga model distribusi, yakni distribusi eksklusif, distribusi selektif, dan distribusi intensif. Distribusi eksklusif hanya memasarkan produk dan jasa pada outlet yang terbatas guna menjaga prestise dan reputasi produk. Kaos Joger misalnya hanya dipasarkan di satu lokasi, yakni di Kuta, Bali. Sementara jam tangan Audemar Piaget juga hanya dipasarkan pada outlet terpilih di mal-mal kelas atas. Distribusi selektif adalah rangkaian produk yang misalnya hanya dijual di outlet modern, semacam Carefour, Hero dan Indomart, dan tidak dijual di pasar-pasar tradisional. Sementara distribusi intensif merupakan produk yang dipasarkan ke seluruh jenis pasar, baik modern ataupun tradisional, dan mencakup seluruh wilayah Indonesia. Pricing adalah menyangkut strategi kita dalam menetapkan harga produk. Seperti disebutkan diatas, untuk produk-produk dengan diferensiasi yang kuat, kita bisa menetapkan harga premium. Misalnya adalah sepeda motor Harley Davidson ataupun mobil Porsche. Ada juga produk yang dijual dengan strategi low cost. Misal jasa telpon yang ditawarkan para operator cdma seperti Esia dan Fleksi. Selain itu, terdapat tiga jenis strategi penetapan harga. Yang pertama adalah strategi harga berdasarkan biaya, dimana pemasar menentukan harga dengan menghitung biaya-biaya, biaya overhead, dan kemudian menambahkan margin keuntungan yang diinginkan. Strategi kedua adalah strategi harga berdasarkan permintaan, atau pemasar menentukan harga setelah meneliti keinginan konsumer dan memastikan range harga yang dapat diterima oleh target pasar. Yang terakhir adalah strategi harga berdasar pola persaingan. Disini pemasar menentukan harga berdasar kondisi harga yang ditawarkan pesaing. Harga mungkin berada di bawah pasar, sesuai pasar, atau di- atas pasar, tergantung pada kesetiaan pelanggan, reputasi, dan kondisi lingkungan persaingan.
1. PENGERTIAN PASAR, PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN PERTEMUAN I 2. PENGERTIAN PASAR• Menurut William J. Stanton (1993:92) pasar dapat didefinisikan sebagai berikut : “ Pasar adalah orang-orang yang mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk belanjakan”.• Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu : - Orang dengan segala keinginannya - Daya beli mereka - Kemauan untuk membelanjakannya 3. PENGERTIAN PEMASARAN• Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.• Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.• Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.• Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial. 4. KONSEP INTI PEMASARAN Needs, wants, and demandmarkets Product and services Exchange, Value, transactions, satisfaction,and relationships and quality 4 5. • Kebutuhan: Keadaan merasa kekurangan (makanan, pakaian, kehangatan, dan keamanan; kebutuhan sosial akan kebersamaan dan perhatian dan kebutuhan individu akan pengetahuan dan ekspresi diri) dan merupakan sifat kodrati manusia• Keinginan: bentuk kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian individu.• Permintaan: Keinginan yang didukung daya beli• Produk: segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang bisa memuaskan kebutuhan atau keinginan.• Jasa:segala aktivitas atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu pihak yang secara esensial tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan 6. • Nilai bagi pelanggan (customer value): perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut.• Kepuasan (customer satisfaction): tingkatan dimana anggapan kinerja (perceived performance) poduk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli atau tidak• Mutu: suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh spesifikasi, persyaratan, dan harapan telah dipenuhi.• Pertukaran: tindakan memperoleh obyek yang didambakan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya.• Transaksi: perdagangan di antara dua pihak yang setidaknya mencakup dua barang yang bernilai, persyaratan yang disetujui, waktu persetujuan, dan tempat persetujuan.• Pemasaran relasional: proses penciptaan, pemeliharaan dan penguatan hubungan yan kuat dan penuh nilai dengan pelanggan dan pemercaya lainnya 7. KONSEP PEMASARAN• The Production concept : bahwa konsumen akan menyukai produk yang mudah diperoleh dan sangat terjangkau karenanya manajemen harus berfokus pada perbaikan efisiensi produksi dan distribusi.• The product concept : Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat terbaik sehingga perusahaan harus memfokuskan diri pada perbaikan produk yang terus menerus• The selling concept : konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk perusahaan kecuali jika perusahaan melakukan usaha penjualan dan promosi dalam skala besar.• The marketing concept : untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dengan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien dari pada yang dilakukan pesaing.• The customer concept : Pertumbuhan laba melalui sharing pelanggan, loyalitas, dan nilai seumur hidup• The social marketing concept : merupakan konsep pemasaran yang pelaksanaannya disertai dengan menjaga dan meningkatkan pelanggan dan masyarakat 8. MANAJEMEN PEMASARAN• Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.• Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Bank Kegiatan usaha bank sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang pada akhirnya mempengaruhi pola manajemen bank. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari dalam bank atau faktor internal dan bisa pula bersumber dari luar bank itu sendiri atau faktor eksternal. Faktor Internal Faktor-faktor yang bersumber dari dalam bank yang mempengaruhi manajemen Bank antara lain berkaitan dengan pengambilan kebijakan dan strategi operasional bank antara lain misalnya : stuktur organisasi bank yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan kebijakan atau perencanaan budaya kerja perusahaan (corporate culture) filosofi dan gaya manajemen: konservatif atau agresif strategi segmentasi pasar dan jaringan kantor ketersediaan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi komitmen pemilik terhadap pengembangan usaha bank Faktor Eksternal Faktor-faktor ekstenal yang mempengaruhi manajemen bank meliputi faktor di luar kendali bank yaitu : Kebijakan moneter fluktuasi nilai tukar dan tingkat intlasi volatilitas tingkat bunga sekuritisasi treasury management globalisasi persaingan antar bank maupun lembaga keuangan non bank perkembangan teknologi inovasi instrumen keuangan
Pendidikan Karakter Sebagai Pondasi Kesuksesan Peradaban Bangsa. Written by Yoggi Herdani Thursday, 03 June 2010 07:46 Pendidikan karakter kini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Di lingkungan Kemdiknas sendiri, pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan di seluruh jenjang pendidikan yang dibinanya. Tidak kecuali di pendidikan tinggi, pendidikan karakter pun mendapatkan perhatian yang cukup besar, kemarin (1/06) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan Rembuk Nasioanal dengan tema “ Membangun Karakter Bangsa dengan Berwawasan Kebangsaan”. Acara yang digelar di Balai Pertemuan UPI ini, dibidani oleh Pusat Kajian Nasional Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan UPI. Selain Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D, hadir pula menjadi pembicara seperti Prof.Dr.Mahfud,MD,SH, SU. Prof.Dr.Jimly Asshiddiqie, SH. Prof.Dr.Djohermansyah Djohan, M.A. Prof.Dr.H.Sunaryo Kartadinata,M.Pd. Prof.Dr.H.Dadan Wildan, M.Hum dan Drs. Yadi Ruyadi, M.si. Wamendiknas dalam acara ini mengungkapkan arti penting pendidikan karakter bagi bangsa dan negara, beliau pun menjelaskan bahwa pendidikan karakter sangat erat dan dilatar belakangi oleh keinginan mewujudkan konsensus nasional yang berparadigma Pancasila dan UUD 1945. Konsensus tersebut selanjutnya diperjelas melalui UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.” Dari bunyi pasal tersebut, Wamendiknas mengungkapkan bahwa telah terdapat 5 dari 8 potensi peserta didik yang implementasinya sangat lekat dengan tujuan pembentukan pendidikan karakter. Kelekatan inilah yang menjadi dasar hukum begitu pentingnya pelaksanaan pendidikan karakter. Wamendiknas pun mengatakan bahwa, pada dasarnya pembentukan karakter itu dimulai dari fitrah yang diberikan Ilahi, yang kemudian membentuk jati diri dan prilaku. Dalam prosesnya sendiri fitrah Ilahi ini dangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sehingga lingkungan memiliki peranan yang cukup besar dalam membentuk jati diri dan prilaku. Oleh karena itu Wamendiknas mengatakan bahwasanya sekolah sebagai bagian dari lingkungan memiliki peranan yang sangat penting. Wamendiknas menganjurkan agar setiap sekolah dan seluruh lembaga pendidikan memiliki school culture , dimana setiap sekolah memilih pendisiplinan dan kebiasaan mengenai karakter yang akan dibentuk. Lebih lanjut Wamendiknas pun berpesan, agar para pemimpin dan pendidik lembaga pendidikan tersebut dapat mampu memberikan suri teladan mengenai karakter tersebut. Wamendiknas juga mengatakan bahwa hendaknya pendidikan karakter ini tidak dijadikan kurikulum yang baku, melainkan dibiasakan melalui proses pembelajaran. Selain itu mengenai sarana-prasaran, pendidikan karakter ini tidak memiliki sarana-prasarana yang istimewa, karena yang diperlukan adalah proses penyadaran dan pembiasaan. Prihal pengembangannya sendiri, Wamendiknas melihat bahwa kearifan lokal dan pendidikan di pesantern dapat dijadikan bahan rujukan mengenai pengembangan pendidikan karakter, mengingat ruang lingkup pendidikan karakter sendiri sangatlah luas. Sehari sebelum acara yang digelar di UPI ini ( 31/05), di Ruang Rapat Komisi X, DPR-RI, diadakan Rapat Kerja yang membahas pendidikan karakter. Hadir dirapat tersebut selain 25 anggota fraksi, adalah Menkokesra, Mendiknas, Menag, Menbudpar, Menpora, Wamendiknas, Perwakilan Kementerian Dalam Negeri, serta para pejabat eselon 1 kementerian terkait. Dalam Rapat Kerja tersebut dibahas mengenai kesiapan masing-masing kementerian mengenai pendidikan karakter tersebut. Menkokesra sebagai koordinator perumus pendidikan karakter ini menyebutkan bahwa setiap kementerian yang terikat memiliki program-program berencana mengenai pendidikan karakter yang nantinya diajukan sebagai bahan untuk mengagas lahirnya Keppres mengenai pendidikan karakter. Menkokesra pun menyebutkan bahwa nantinya pendidikan karakter ini akan dijadikan aksi bersama dalam pelaksanaannya. Para anggota fraksi pun melihat pendidikan karakter ini sangat penting dalam membentuk akhlak dan paradigma masyarakat Indonesia. Semoga pendidikan karakter ini tidak hanya menjadi proses pencarian watak bangsa saja, melainkan sebagai corong utama titik balik kesuksesan peradaban bangsa. http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1540:pendidikan-karakter-sebagai-pondasi-kesuksesan-peradaban-bangsa&catid=143:berita-harian
Cara Menggunakan Fungsi Logika di Microsoft Excel Untuk lebih memahami tentang fungsi logika, maka kita akan mempelajari beberapa hal diantaranya: Operator Relasi Fungsi Logika IF Fungsi IF dengan Dua Tes Logika Fungsi IF Bercabang 1. Operator Relasi Untuk menggunakan fungsi logika di microsoft excel, Kita terlebih dahulu harus mengetahui tentang operator relasi. Operator relasi merupakan operator untuk membandingkan dua atau lebih data dalam satu cell. Jika benar (True) maka nilainya 1 dan jika salah (False) nilainya 0. Adapun jenis-jenis operator relasi adalah: sama dengan ( = ) lebih besar ( > ) lebih besar atau sama dengan ( >= ) lebih kecil ( < ) lebih kecil atau sama dengan ( <= ) tidak sama dengan ( <> ) AND, OR dan NOT. 2. Fungsi Logika IF Fungsi Logika terkenal sebagai fungsi IF, yang kegunaannya untuk mendefinisikan / mengisi suatu Cell berdasarkan Cell yang lain / kriteria tertentu, adapun rumusnya adalah: IF(Logical Test; Value if True; Value IF False). Contoh: Pada gambar contoh diatas, kita menggunakan fungsi IF untuk menampilkan keterangan lunas atau masih hutang pada kolom KET., caranya: Pada cell E4 masukkan rumus: =IF(C4=D4;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C4-D4) Pada cell E5 masukkan rumus: =IF(C5=D5;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C5-D5) Pada cell E6 masukkan rumus: =IF(C6=D6;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C6-D6) Pada cell E7 masukkan rumus: =IF(C7=D7;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C7-D7) Pada cell E8 masukkan rumus: =IF(C8=D8;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C8-D8) *Untuk pemisah antara Logical Test, Value if True, Value IF False bisa menggunakan koma(,) atau titik koma (;) tergantung setting bahasa pada komputer yang Anda gunakan. 3. Fungsi IF dengan Dua Tes Logika Fungsi ini untuk menentukan data yang ditentukan dengan dua kriteria tes. Contoh: Contoh Menghitung gaji karyawan, dengan ketentuan: Jika pend. S1 dan Pengalaman kerja <3 tahun, Rp.900.000 Jika pend. S1 dan Pengalaman kerja <=3 tahun, Rp.1.200.000 Jika pend. D3 dan Pengalaman kerja <3 tahun, Rp.600.000 Jika pend. D3 dan Pengalaman kerja <=3 tahun, Rp.850.000 Penulisan rumus pada cell F3: =IF(AND(D3="S1";E3<3);900000;IF(AND(D3="S1";E3>=3);1200000;IF(AND(D3="D3";E3<3);650000;IF(AND(D3="D3";E3>=3);850000;"")))) *selanjutnya lakukan drag drop ke bawah mulai dari pojok kolom F3 untuk mengcopy rumus ke baris berikutnya (F4 s.d F7) 4. Fungsi IF Bercabang Fungsi Logika ini ditentukan dengan rang-range atau tingkatan tententu. Contoh Menghitung Nilai rata-rata ujian. Penulisan Rumus: Pada Cell F4: =AVERAGE(C4:E4) Pada Cell G4: =IF(F4>=80;"A";IF(F4>=66;"B";IF(F4>=56;"C";IF(F4>=46;"D";"E")))) Pada Cell H4: =IF(OR(G4="A";G4="B");"Lulus";IF(G4="C";"Mengulang";"Gagal")) *selanjutnya lakukan drag drop ke bawah pada kolom rata-rata, Nilai dan Keterangan untuk mengcopy rumus ke bawah.
Sejarah Globalisasi Para ahli, sejarah berpendapat bahwa globalisasi berkembang pada abad dua puluhan. Hal ini ditandai dengan bangkitnya ekonomi internasional. Namun sesungguhnya benih-benih globalisasi telah tumbuh semenjak manusia mulai mengenal perdagangan antar negara sekitar tahun 1000 dan 1500 Masehi. Saat itu pedagang Cina dan India mulai menelusuri negeri lain untuk berdagang. Perkembangan selanjutnya ditandai dengna dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan dengan negara-negara seperti Jepang, Cina, Vietnam, Malaka, Indonesia, India, Persia, Venesia, Laut Tengah dan Genoa. Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa, Spanyol, Portugis dan Belanda. Globalisasi Prof. Dr. Mubyarto menyatakan, Globalisasi mempunyai dua pengertian, pertama sebagai deskripsi/definisi, yaitu proses menyatunya pasar dunia menjadi satu pasar tunggal,kedua, sebagai ‘obat kuat’ yang menjadikan ekonomi lebih efisien dan lebih sehat menuju kemajuan masyarakat dunia. Dapat disimpulkan secara sederhana bahwa yang dimaksud globalisasi adalah cara pandang dan cara berfikir terhadap suatu masalah, kejadian, kegiatan dari sudut pandang kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia dapat dikemukakan sebagai berikut : Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang telepon genggam, televisi satelit dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi sedemikian cepat. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional dan dominasi organisasi semacam WTO. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik dan transmisi berita dan olahraga internasional) saat ini sehingga kita dapat mengkonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru tentang beraneka ragam budaya, seperti fashion, makanan dan lain-lain. Timbulnya berbagai masalah bersama, seperti dalam bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain sebagainya. Pendorong Perubahan ke Arah Globalisasi Dalam proses globalisasi yang berjalan cepat seperti sekarang ini, terdapat beberapa kekuatan pendorong perubahan ke arah globalisasi. Faktor pendorong itu adalah sebagai berikut : Produk nasional kotor tumbuh dan meningkat dengan cepat, terutama di negara-negara maju. Bersamaan dengan perkembangan-perkembangan ini muncul faktor yang bertindak sebagai pemicu, yaitu perubahan yang cepat atau revolusi dalam teknologi komunikasi. Kekuatan-kekuatan yang mempermudah munculnya perusahaan-perusahaan besar berskala global. Arti Penting Globalisasi Bagi Indonesia Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia tak lepas dari kerja sama dengan negara lain. Dengan demikian, globalisasi mempunyai arti sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara. Beberapa fenomena penting abad globalisasi adalah liberalisme/pasar bebas, seperti AFTA dan APEC. Mau tidak mau kita harus menghadapi liberalisme yang dimulai pada permulaan abad XXI. Selain masalah politik dan ekonomi, liberalisme juga telah mendorong dunia pendidikan mendapatkan dampak, baik langsung maupun tidak langsung. Politik Luar Negeri Dalam Hubungan Internasional di Era Globalisasi Pengertian politik luar negeri Indonesia dalam ditemukan dalam pasal 1 ayat (2) UU nomor 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri yang menjelaskan bahwa politik luar negeri Indonesia adalah kebijakan, sikap dan langkah pemerintah RI yang diambil dalam melakukan hubungan dengan Negara lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. Politik luar negeri Indonesia dilaksanakan berlandaskan pada pancasila dan UUD 1945, Pembukaan UUD 1945, khususnya pada alinea II dan IV. Tujuan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif menurut Drs. Moh. Hatta adalah : Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan Negara, Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran-rakyat apabila barang-barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan/dibuat sendiri, Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlakukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat, Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam pancasila, dasar dan falsafah Negara RI. Untuk mengantisipasi dampak globalisasi, baik dampak negatif maupun dampak positif, perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut : Meningkatkan kualitas SDM, Memelihara, melestarikan dan memanfaatkan SDA, Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global, Pemerintah membuat perangkat hukum yang berkaitan dengan seluruh kegiatan ekonomi, Pemerintah berperan sebagai produsen, Pemerintah sebagai komunitas dalam perekonomian, Masyarakat menanggapi apa yang dilakukan pemerintah dengan tindakan nyata, Menumbuhkan semangat nasionalisme, Menanam dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Mempertebal keimanan dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari, Mewujudkan supremasi hukum. Bagi pemerintah Negara Republik Indonesia saat ini, langkah-langkah yang sangat penting untuk dilaksanakan adalah mengupayakan tindakan-tindakan konktret yang merupakan realisasi dalam hal berikut : Penyelenggara pemerintah Negara yang bersendikan pada demokrasi, Penyelenggaraan perlidungan hak asasi manusia adalah bahwa hak-hak rakyat/warga melalui penegakan hukum sangat dipengaruhi oleh UU, aparat penegakan hukum, sarana dan prasarana, masyarakat dan budaya, Penyelenggaraan pemerintahan yang didasarkan pada prinsi transparan / keterbukaan. Sebagai pelajar, sikap kita terhadap globalisasi seharusnya sebagai berikut : Memiliki rasa tertarik dan peduli terhadap kejadian-kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional maupun global, Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia, Bersifat terbuka dan mau menerima setiap pembaruan yang konstruktif, Mempu menyeleksi informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita, Bersikap arif dan bijaksana terhadap isu-isu global yang berkembang di tengah masyarakat dengan mengendalikan diri untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan tercela atau yang melanggar norma-norma dalam masyarakat, Selalu belajar dengan tekun, rajin dan bersungguh-sungguh dengan berupaya untuk meningkatkan keterampilan, serta pengetahuan informasi dan teknologi sehingga kelak dapat menjadi SDM yang handal untuk kemajuan negaranya.